BerandaPasar Kreatif
Sabtu, 24 Apr 2020 17:00

Ramai-Ramai Bikin Masker 'Cantik'

Masker cantik buatan konveksi Ar-Rikna. (Inibaru.id/Rafida Azzundhani)

Masker menjadi salah satu barang yang paling banyak dicari di tengah pandemi Covid-19. Demi mendukung pencegahan penyebaran virus, masyarakat diwajibkan menggunakan masker. Saat ini, masker nggak hanya berfungsi sebagai alat pelindung tetapi juga aksesori penunjang fesyen.

Inibaru.id – Para pelaku kreatif, terutama pelaku usaha bidang konveksi dan jahit-menjahit terus berinovasi untuk menciptakan masker yang unik dan menarik. Mereka berlomba-lomba menciptakan masker yang mampu melindungi sekaligus mempercantik penampilan penggunanya.

Beberapa konveksi dan penjahit berkreasi menciptakan produk masker cantik dengan ciri khas masing-masing. Seperti yang dilakukan oleh konveksi Ar-Rikna.

Pada Sabtu (18/4), saya berkunjung ke kediaman Rikha, pemilik konveksi dan butik Ar-Rikna. Ketika saya berkunjung, Rikha sedang sibuk mengontrol para karyawan. Di sela-sela waktunya, dia bercerita kepada saya awal mula konveksi Ar-Rikna memproduksi masker. Padahal produk utama miliknya adalah baju muslim, gamis, dan jilbab.

Nggak dimungkiri, mewabahnya virus corona menjadi alasan yang kuat bagi Rikha untuk mulai memproduksi masker. Sepinya pasar dan turunnya jumlah penjualan, membuatnya termotivasi untuk terus berpikir kreatif demi menjalankan konveksinya.

“Alhamdulillah ketika saya browsing di media sosial, saya jadi tahu pasarannya gimana, dan barang yang laku apa aja. Banyak yang minat dengan masker,” cerita Rikha.

Awal memutuskan produksi masker, Rikha langsung dapat pesanan dari pabrik garmen untuk membuat masker medis salah satu rumah sakit di Semarang.

Nggak cuma produksi masker berbahan polos, Rikha juga memodifikasi masker miliknya menggunakan aksesoris seperti payet, renda, dan pernak-pernik lainnya. Tentunya kreasi itu membuat maskernya terlihat begitu indah.

Badriyah sedang menjahit masker pesanan. (Inibaru.id/Rafida Azzundhani)

Perempuan berusia 46 tahun ini mengombinasikan masker polos miliknya dengan renda sebagai aksesoris tambahan. Nggak lupa dengan taburan payet di atas masker.

Dalam sehari, Rikha bisa memproduksi lebih dari 1.000 pcs masker polos. Untuk masker cantik, dia mengaku jika karyawan pemayet hanya mampu memproduksi 100 masker dalam 3 hari. Total, Rikha mempekerjakan 3 orang pemayet utama.

Karena kekurangan karyawan bagian produksi, istri dari Mahya Najid ini membuka lowongan pekerjaan untuk posisi pejahit dan pemayet. Nggak segan-segan, dalam sehari Rikha bisa menerima 10 penjahit lepas sebagai karyawan baru.

“Saya buka lowongan banyak di Facebook, kemarin yang kena PHK dari garmen pada masuk sini. Seneng banget bisa bantu orang,” ungkapnya.

Kisaran harga masker cantik Ar-Rikna mulai dari Rp 10.000 - Rp 17.000. Rikha juga memproduksi APD yang laris manis di pasaran. Satunya, dia mematok harga Rp 75.000.

Eits, nggak cuma konveksi Ar-Rikna lo yang berkreasi menciptakan masker cantik. Faluta, penjahit khusus pakaian perempuan ini juga turut meramaikan pembuatan masker berpayet. Minggu (10/4) saya berkunjung ke kediaman Badriyah, pemilik jahitan Faluta yang beralamat di Klaling, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.

Berawal dari coba-coba membuat masker untuk dibagi-bagikan kepada pelanggan dan keluarganya, saat ini Badriyah mampu memproduksi lebih dari 50 pcs masker polos setiap harinya. Nggak tanggung-tanggung, semua pekerjaan dilakukan sendiri olehnya.

Setelah sukses dengan masker polosnya, Badriyah mendapatkan ide untuk membubuhi payet di atas masker buatannya. Berawal dari melihat sisa payet yang biasa dia gunakan untuk menghias baju.

“Saya posting di WA kok langsung banyak yang minat. Pada bilang, ‘Saya pesen segini, saya segin’. Ini pesenan untuk Kota Lampung,” ungkap Badriyah sambil menunjukkan 2 dusin masker yang akan dikirim ke Lampung.

Produk masker payet miliknya dihargai Rp 10.000 - Rp 15.000 tergantung modelnya. Nggak hanya menggunakan payet, Badriyah juga menggunakan kain brokat sisa jahitannya untuk mempercantik masker.

Wah, makin banyak masker keren ya Millens. Selain mencegah menyebaran virus corona, masker modis bisa banget nih mempercantik penampilan kamu. Sudah punya belum? (Rafida Azzundhani/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: