Inibaru.id - Beberapa waktu lalu, saya mengunjungi acara Catur Sasangka yang digelar di Pendopo Notobratan, Kadilangu, Demak. Itu merupakan acara rutin para seniman Demak berupa pertunjukkan dan pameran karya seni untuk menarik wisatawan.
Dalam gelaran tersebut, saya bisa melihat pementasan tari-tarian, wayang, diskusi sejarah, hingga pasar rakyat yang menjual kuliner zadul. Dari sekian banyak stan, mata saya tertarik pada stan fesyen yang dipamerkan oleh seorang perancang busana muda dari Demak, Dewi Luluk.
Dipajangnya beragam model pakaian hasil karyanya seperti gamis, blouse, dress, outer, dan rok. Tak hanya itu, Dewi, panggilan akrabnya, juga menunjukkan aneka aksesoris pendukung busana seperti obi belt, kalung, gelang, dan lainnya.
"Busana perempuan apa yang sedang nge-tren?" tanya saya mengawali percakapan dengan sang desainer.
Perempuan 23 tahun itu menjawab outer, busana yang digunakan pada bagian terluar saat berpakaian. Meski kebanyakan hanya berfungsi sebagai pemanis, outer sangat ampuh membuat penampilan seseorang jadi lebih elegan dan chic.
Ya, Dewi kala itu memang memiliki banyak koleksi outer dari brokat. Dia menyarankan, outer bikinannya dipadupadankan dengan dres atau setelan lain sehingga penampilan jadi lebih manarik dan tidak membosankan.
"Outer-outer brokat etnik seperti ini sedang banyak disukai remaja. Apalagi modelnya bisa di-mix and mach," jelasnya.
Saya mengangguk mendengar penjelasannya. Lalu, pilihan saya jatuh ke sebuah outer berwarna hitam dari bahan brokat, berbentuk kimono. Lulusan SMK N 1 Demak Jurusan Tata Busana itu mengatakan outer tersebut cocok dikenakan saat acara resmi maupun semi-resmi.
Setelah saya coba kenakan, benar saja! Outer polos itu pas di badan saya yang kecil ini. Desain yang Dewi buat cocok untuk semua ukuran tubuh alias all size dan tetap stylish saat digunakan.
"Misalnya yang memiliki tubuh berisi, bisa menggunakan inner turtleneck, lalu diberi tambahan obi belt atau manik-manik. Untuk bawahan, bisa diberi rok untuk acara formal atau celana kulot untuk semi-formal," terangnya.
Agar tidak terkesan polos, Dewi menyarankan saya untuk mengenakan kalung berwarna coklat. Tapi menurut saya, motif brokat pada outer bikinannya sudah membuat kesan elegan dan tidak berlebihan untuk saya.
Kutu Baru untuk Anak Muda
Selain outer, kutu baru adalah salah satu koleksi Dewi yang diburu para remaja. Kutu baru model klasik memiliki ciri khas di bagian dada ada seperti secarik kain yang menyambung dari arah dada kanan ke kiri. Dalam perkembangannya,bagian depan kutu baru juga ada yang menutup hingga ke bagian perut.
Nah, jika dulu pakaian ala RA Kartini ini cocok untuk acara adat Jawa seperti penikahan, sekarang tidak begitu. Kutu baru yang dipadukan dengan jeans atau rok juga bisa saja dikenakan anak muda untuk hangout.
Meskipun terkesan ketat, menurut saya kutu baru juga friendly untuk kalangan berhijab seperti saya. Pada hijaber bisa menutup area dada dengan kerudung. Agar posisi kerudung tetap stabil di depan dada, maka bros bisa disematkan.
"Saya sih menyarankan hijab segi empat yang dibuat dengan versi clean, jadi lehernya terkesan rapi. Kalau hijab syar'i bisa dikasih aksesoris di kanan atau kiri," kata Dewi.
Puas sudah saya berbincang tentang fesyen dengan Dewi Luluk. Buat kamu yang lagi mencari baju untuk penampilan mewah sekaligus sederhana, bisa mengikuti saran-saran dari Dewi ya! (Ayu Sasmita/E10)