Inibaru.id - Pemandangan berbeda terlihat di ruang produksi Butik Andereste. Meja-meja jahit yang sebelumnya dipakai untuk mengerjakan gaun-gaun mahal nan rumit, kini dipenuhi kain spunbond untuk bahan Alat Pelindung Diri (APD) yang biasa dikenakan para tenaga medis.
Yap, sejak pandemi corona kian menggurita di Indonesia, Butik Andereste memang beralih fungsi menjadi rumah produksi APD dan masker.
Andre, sang pemilik, mengungkapkan, alih fungsi itu sebetulnya dilakukan tanpa direncanakan sebelumnya. Ini bermula ketika dirinya diminta memproduksi APD dari lembaga sosial yang diikutinya, yakni Rotary Semarang Central (RSC). Kala itu, RSC tengah mengumpulkan donasi untuk bikin APD.
“Kebetulan, saya memiliki butik dan tenaga jahit, jadilah saya yang memproduksi,” ujar lelaki berkacamata tersebut.
Selain itu, Andre juga nggak pengin memutus mata pencaharian pegawainya. Lantaran pandemi corona, dia mengaku pesanan gaun di Butik Andreste mandek. Dia berharap produksi APD bisa membantu mereka.
Sempat Khawatir
Membuat pakaian APD adalah pengalaman pertama bagi Andre. Ini sempat membuatnya khawatir. Namun, hal itu segera ditepisnya lantaran saat dia memperlihatkan APD tersebut di akun Instagramnya, banyak yang mengaku tertarik.
Baca Juga:
Pengakuan Pedagang Kecil Sulit Penuhi Kebutuhan saat Wabah Corona, Pasrah hingga Banting SetirSebagai seorang desainer, dia bahkan nggak pengin sekadar membuatnya, tapi juga berupaya untuk mendesain dan membuat APD yang berkualitas.
“Bahan spunbond saya beli langsung dari pabrik, bukan eceran. Pengerjaannya juga sangat memerhatikan kenyamanan pengguna,” aku Andre.
Jumlah APD yang dibuat Butik Andreste nggak menentu, tergantung banyaknya pesanan. Sejauh ini, ungkap Andre, butiknya sudah memasok sekitar 1.000 APD berdasarkan pesanan RSC.
RSC memfokuskan penyaluran APD buatan Butik Andreste ke sejumlah pusat kesehatan yang berada di daerah terpencil, bukan di pusat kota. Alasannya, pusat kesehatan yang berada di daerah terpencil adalah petugas paling depan sebelum pasien dibawa ke rumah sakit rujukan.
“Kalau yang rumah sakit besar sudah banyak diperhatikan. Kalau puskesmas kecil kan bisa luput,” terang Andre.
Produksi Masker
Selain membuat APD, Butik Andreste juga memproduksi masker. Namun, berbeda dengan pakaian APD, masker yang dibikin Andre nggak didonasikan, tapi dijual.
"Iya, dipesan dan dijual untuk kalangan tertentu saja," tuturnya.
Kendati dijual, Andre mengaku nggak mencari untung. Hasil pesanan masker tersebut nantinya digunakan untuk produksi APD atau masuk donasi RSC.
“Untuk situasi sekarang, kemanusiaan harus diutamakan,” tandasnya.
Andai semua orang berpikir seperti ini, kelangkaan APD mungkin bisa segera ditanggulangi ya, Millens? Ah, semoga pandemi segera berlalu, tapi kemanusiaan tidak! (Audrian F/E03)