BerandaPasar Kreatif
Jumat, 28 Jun 2018 09:51

Layanan Video Streaming Berbayar Jadi Bisnis yang Semakin Diminati

Perusahaan Over the Top (OTT) lokal Indonesia. (Youngster.id)

Meski minat pengiklan untuk memasang iklan di TV masih lebih tinggi, bisnis video streaming diprediksi akan semakin diminati hingga 2022 mendatang.

Inibaru.id -  Salah satu usaha yang sedang moncer di bidang digital adalah bisnis layanan video over-the-top (OTT). Disebut juga video streaming berbayar.

Jika kamu suka nonton film atau sinema dari layanan penyedia film digital berbayar seperti Netflix, HOOQ, dan lainnya, itulah yang dinamakan video over-the-top, Millens.

“Ketika orang terus mengubah cara mereka mengakses konten di perangkat yang semakin canggih, maka data yang lebih kuat diperlukan untuk membangun pemahaman yang lebih dalam tentang kebiasaan konsumen. Akan ada pergeseran penjualan iklan berdasarkan pola konsumen yang lebih detail dan kompleks,” ujar peneliti, dikutip dari youngster.id (20/06/2018).

Menurut laporan Global Entertaiment and Media Outloook 2018-2022 PricewaterhouseCooper, tercatat bahwa total pendapatan bisnis video OTT semakin menanjak sejak 2017.

Layanan video streaming yang selalu laris manis. (shuttlestock.com)

Konten-konten original menjadi penyumbang terbesar dari meningkatnya pendapatan tersebut. Netflix, Amazon, dan Hulu pun mendominasi usaha video streaming berbayar saat ini.

“Tantangan bagi penyedia OTT adalah bagaimana menyeimbangkan biaya tinggi dari produksi konten original dengan harga yang harus terus menarik pelanggan tanpa menekan margin,” ungkap peneliti dalam laporannya.

Pada 2017 pendapatan bisnis ini mengalami peningkatan 15,2 persen dari tahun sebelumnya. Dan pada 2018 ini meski angkanya melambat, pendapatan pelaku bisnis video OTT tetap meningkat pada kisaran 12,2% atau sekitar 22,6 miliar dolar AS. Wah!

Melansir dari kompas.com (15/06/2018), bisnis video OTT ini diprediksi akan menuai keuntungan sampai sekitar 30,6 miliar dolar AS pada 2022 mendatang.

TV Masih Jadi Favorit Pengiklan

Kendati demikian, televisi konvensional masih menjadi pilihan utama para pengiklan. Bahkan angka biaya iklan untuk televisi konvensional tetap besar bahkan mencapai 71 miliar dolar AS.

“TV tetap menjadi tujuan periklanan utama bagi para pemasar yang mau menggelontorkan dana besar untuk kampanye produk,” kata peneliti.

Perubahan perilaku konsumen yang beralih pada penggunaan internet dan konsumsi video streaming akan menuntut para pengiklan untuk lebih banyak menggelontorkan dana kampanye multichannel. Inilah yang menjadi faktor pendorong keuntungan bisnis video OTT hingga 2022 mendatang. Hmm

Tertarik untuk mencoba bisnis tersebut, Millens? (IB12/E05)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: