BerandaPasar Kreatif
Jumat, 16 Feb 2023 09:13

Jastip Ilegal Rugikan Negara, Ini Cara Benar sesuai Peraturan

Ilsutrasi: Jasa titip (jastip) merupakan peluang bisnis yang tergolong menguntungkan dan nggak perlu modal banyak. (Fashionforth)

Di media sosial banyak orang yang membuka layanan jastip barang dari luar negeri. Tapi nggak semuanya merupakan jastip legal. Sebagian adalah jastip ilegal yang nggak membayar pajak. Sebenarnya, bagaimana aturan yang benar saat berbisnis jastip?

Inibaru.id - Alangkah menyenangkannya jika saat kita ke luar negeri untuk jalan-jalan bisa sekalian dapat cuan dengan membuka layanan jasa titip (jastip). Bagaimana nggak, peluang bisnis tersebut tergolong menguntungkan, nggak perlu modal banyak, dan pastinya aktivitas belanja bagi sebagian orang merupakan hal yang mengasikkan.

Dalam bisnis jastip, barang-barang yang bisa kamu beli beragam, mulai dari pakaian, tas, aksesoris, kosmetik, peralatan rumah tangga, dan lain sebagainya. Nggak hanya itu, jika pergi ke Korea, kamu bisa saja membuka jastip pernak-pernik khas K-pop untuk para penggemar yang ada di Indonesia.

Namun, perlu kamu tahu, membeli barang titipan teman di luar negeri itu nggak bisa banyak-banyak, lo. Jika terlalu banyak alias melebihi kuota barang bawaanmu bakal dikenai pajak bea masuk. Bila nggak mematuhi aturan itu dan kamu nekad menjalani bisnis jastip ilegal maka bakal merugikan negara. Kok bisa?

Yap, hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani. Dia mengatakan bahwa usaha jastip ilegal justru merugikan negara.

"Iya, (usaha jastip) merugikan. Dia harus membayar barang, harusnya bayar bea masuk," ujar Askolani di Gedung DPR RI, dikutip dari Kumparan, Rabu (14/2/2023).

Menurutnya, barang yang masuk ke Indonesia dengan tidak dikenakan pajak seolah-olah menjadi lebih murah. Hal ini nggak adil bagi pelaku usaha lain yang memasukkan barang secara legal.

Pahami Aturan Bisnis Jastip

Ilustrasi: Ada batasan barang bawaan bagi setiap penumpang pesawat. Jika melebihi batas yang ditentukan, akan dikenai pajak. (Champlifezy)

Sebelum kamu benar-benar membuka jastip sebaiknya pahami dulu aturannya. Kamu harus tahu bahwa Bea Cukai mengatur dua jenis barang bawaan dari luar negeri, yaitu barang keperluan pribadi dan barang bukan keperluan pribadi.

Mengutip dari Parapuan (18/10/2021), Kasubdit Bea Cukai Deni Surjantoro menyebutkan, untuk barang jastip dari luar negeri sendiri dikategorikan sebagai bukan keperluan pribadi. Ini karena tujuan dibelinya barang tersebut biasanya untuk diperdagangkan lagi. Otomatis, barang jastip yang dibawa akan dikenai Pajak Pertambahan Nilai atau PPN.

Jika kamu membawa barang dari luar negeri berupa pakaian, Bea Cukai membatasi maksimal 10 lembar untuk dikategorikan sebagai barang keperluan pribadi. Lebih dari itu, tentu saja kamu harus siap dikenakan pungutan sesuai aturan yang berlaku bagi barang yang akan diperdagangkan lagi.

Pembatasan barang bawaan juga termasuk barang elektronik seperti ponsel ya, Millens. Deni menjelaskan, setiap penumpang hanya diperbolehkan membawa dua buah ponsel. Jika lebih, maka harus mendapatkan izin dari lembaga terkait dan bakal dikenai pajak.

Aturan dari Bea Cukai

Jika barang bawaanmu melebihi batas, maka akan dikenakan tarif bea masuk 10 persen dari harga barang yang dibawa. (Kompas/Andreas Lukas Altobeli)

Agar semakin jelas mengenai cara berbisnis jastip yang legal, kamu bisa menyimak aturan yang telah ditetapkan mengenai batas pembebasan bea masuk dan pajak impor (de minimalis value). Dikutip dari Instagram resmi Ditjen Bea Cukai RI @beacukairi, khusus barang bawaan penumpang untuk keperluan pribadi diberikan pembebasan sebesar 500 dollar AS per penumpang atau sekitar Rp7 juta.

Apabila penumpang membawa barang dari luar negeri yang saat dijumlah secara total melebihi batas yang ditentukan, kamu sebagai penumpang akan dikenakan tarif bea masuk 10 persen dari harga barang yang dibawa.

Misalnya total barang belanjaanmu dari luar negeri mencapai 1.500 dollar AS. Yang terbebas bea masuk hanya 500 dollar AS dari keseluruhan barang penumpang, sedangkan 1.000 dollar AS sisanya terkena tarif bea masuk sebesar 10 persen.

Dilansir dari website resmi Bea Cukai, ketentuan membawa barang-barang dari luar negeri telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 203/PMK.04/2017 tentang Impor Barang yang Dibawa oleh Penumpang, Awak Sarana Pengangkut, Pelintas Batas, dan Barang Kiriman. Regulasi ini menggantikan ketentuan yang sebelumnya diatur dalam PMK No. 188/PMK.04/2010.

Nah, jika ingin serius menjalankan bisnis jastip legal, kamu bisa segera meluncur ke website resmi Bea Cukai ya, Millens. Pastinya kamu pengin memiliki bisnis yang selalu menaati peraturan dan nggak jadi beban negara, kan? (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: