BerandaPasar Kreatif
Senin, 26 Apr 2020 17:00

Gunakan Payet Sisa Baju Pengantin, Badriyah Ciptakan Masker Cantik

Badriyah sedang menjahit payet ketika saya berkunjung ke kediamannya. (Inibaru.id/Rafida Azzundhani)

Tren fashion masa kini diramaikan dengan masker-masker cantik dengan balutan payet dan pernak-pernik lainnya. Para pelaku usaha di bidang menjahit berlomba membuat kreasi masker cantik dengan ciri khas mereka masing-masing

Inibaru.id – Minggu sore (19/4/2020) lalu, saya berkesempatan untuk berbincang dengan Badriyah, pemilik jasa Faluta Penjahit Wanita. Saat itu, saya bertandang ke kediamannya yang terletak di Klaling, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, tepatnya di sebelah SPBU Klaling.

Saat itu, Badriyah tengah asyik menjahit payet di masker polos buatannya. Sambil melakukan kegiatannya, wanita asal Wonosobo menceritakan awal mula dia memproduksi masker.

Sebelum membuat masker, Badriyah merupakan seorang penjahit biasa. Biasanya, dia menerima pesanan pakaian wanita dan baju pengantin. Di rumahnya, terdapat banyak tumpukan kain sisa jahitan pelanggannya. Kain sisa inilah yang kemudian diolah Badriyah menjadi masker.

Awalnya, masker yang dia buat hanya untuk dibagi-bagikan kepada keluarga, tetangga dan orang-orang di sekitarnya. Ia juga memberikan masker secara gratis kepada setiap pelanggannya yang datang untuk mengambil baju pesanan. Tukang sayur yang lewat depan rumahnya juga nggak luput kebagian.

“Sebenarnya, nggak sampai kepikiran buat berjualan masker. Awalnya coba-coba, yowes, pokoke mengko tak kasihke keluarga sama yang mau aja,” ujar Badriyah.

Suatu saat, anak pertama Badriyah menyarankannya untuk membuat masker polos. Masker ini akan dijual sang anak ke teman-temannya di kampus.

Sempat ragu, Badriah tetap memutuskan untuk membuatnya. Selain dijual sang anak, Badriyah juga mengunggah masker buatannya di WhatsApp. Sejak saat itulah banyak pesanan masker datang kepadanya. Masker buatannya laku keras. Bahkan, pemesan masker kebanyakan berasal dari luar kota dan luar pulau.

Masker payet buatan Badriyah. (Inibaru.id/Rafida Azzundhani)

“Ada juga bidan yang kesini untuk beli masker. Sekali pesen kok bisa sampai 600 ribu. Wow! Saya sampai nggak nyangka kalau bisa sampai kayak gitu. Ha-ha,” ujarnya dengan ekspresi keterkejutan.

Adanya virus corona memberikan berkah tersendiri bagi Badriyah. Meski banyak pesanan jahitan yang ditunda karena Corona, dia mengaku nggak mengapami penurunan omzet dengan signifikan.

“Di satu sisi saya prihatin dengan keadaan seperti ini. Di sisi lain, kalau dibilang diuntungkan sih kurang etis ya, tapi Allah adil . Dalam arti, pesanan yang pending digantikan Allah melalui masker,” katanya.

Badriyah juga sukses menginspirasi banyak orang. Salah satu penjahit yang pernah membantunya dulu kini ikut membuat masker payet setelah melihat unggahan Badriyah di WA. Temannya di Wonosobo itu juga laris pesanan. Badriyah pun nggak segan memberikan saran dengan mengirimkan pola dan ukuran pembuatan masker kepada rekannya.

Kamu tertarik untuk ikut membuat masker, nggak Millens? Produk ini sedang sangat laris, lo. (Rafida Azzundhani/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Longsor di Petungkriyono Pekalongan: Korban Meninggal 17 Orang

22 Jan 2025

Info Resmi dari Pemerintah tentang Libur Sekolah pada Bulan Ramadan 2025

22 Jan 2025

Hanya Buka Sekali dalam 35 hari, Begini Keunikan Pasar Kramat Jumat Pahing Muntilan

22 Jan 2025

Di Jepang, Ada Cafe Cuddle yang Perbolehkan Pengunjung Peluk Pelayannya

22 Jan 2025

Pj Gubernur Jateng: Pemicu Banjir dan Tanah Longsor karena Alih Fungsi Lahan

22 Jan 2025

Pisahkan Nomor Pribadi dan Kantor untuk Work-Life Balance yang Lebih Baik!

22 Jan 2025

Viral Jam Tidur Siang di Sekolah Surabaya, Sudah Diterapkan di Jepang dan Tiongkok

22 Jan 2025

Apakah Memenuhi Semua Keinginan Pasangan Bisa Menjamin Kesetiaan?

22 Jan 2025

Temanggung Resmikan 8 TPS3R untuk Kelola Sampah Berbasis Masyarakat

22 Jan 2025

Lestari Moerdijat: Indonesia di BRICS Harus Berdampak Positif untuk Semua Sektor

22 Jan 2025

Erick Thohir: Tarif Tiket Kendaraan Umum Nggak Naik saat Lebaran 2025

23 Jan 2025

Nasi Goreng Pak Basiyo, Hidden Gem Kuliner Sukoharjo

23 Jan 2025

Mau Tinggal di Desa Albinen, Swiss? Pemerintah Bakal Siapkan Uang Rp540 Juta Buatmu!

23 Jan 2025

Hari Ketiga Banjir Grobogan, KAI Masih Terapkan Rekayasa Operasi dan Pembatalan Perjalanan

23 Jan 2025

Pathol Sarang, Gulat Tradisional Khas Rembang yang Eksis Sejak Zaman Majapahit

23 Jan 2025

Menghadapi Atasan Otoriter: Antara Bertahan dan Menjaga Profesionalisme

23 Jan 2025

Perbaikan Sistem Penerimaan Murid Baru Wujudkan Pendidikan Inklusif

24 Jan 2025

Benarkah Kopi Arabika Akan Punah Pada 2050 karena Perubahan Iklim?

24 Jan 2025

'When Life Gives You Tangerines', Drama Korea Terbaru IU

24 Jan 2025

Hari-Hari di Dukuh Pangkalan; Belasan Tahun Dibekap Rob, Terus-menerus Tinggikan Rumah

24 Jan 2025