BerandaPasar Kreatif
Senin, 5 Apr 2020 12:22

Bosan dengan Kafe Monokrom, Kopi Tuya Pilih Nuansa Musim Panas

Kafe Kopi Tuya yang hadirkan nuansa musim panas dengan warna pink dan toska plus flamingo di mana-mana. (Inibaru.id/ Julia Dewi Krismayani)

Bosan nggak sih sama nuansa kafe kopi yang nuansanya monokrom terus? Kayak Kopi Tuya nih yang pilih nuansa musim panas biar kafenya lebih warna warni.<br>

Inibaru.id - Tiga minggu yang lalu saya jalan-jalan di Semarang dan nyobain minuman di Kopi Tuya. Penampilannya mencolok di antara jajaran toko yang ada di sampingnya. Bisa dibilang, kesan awal yang saya lihat dari kafenya itu ramah bagi orang newbie di bidang kopi seperti saya.

Waktu saya masuk, kebetulan ada pengelolanya. Karena penasaran, saya pun bertanya tentang konsep kafenya. Ternyata, kafe yang saya kunjungi adalah sebuah franchise. Saya pun kemudian meminta kontak milik pemilik utamanya.

Pemilihan kata "tuya" berasal dari bahasa Spanyol yang artinya "milikmu". Kafe yang dirintis oleh Kristo, Erick, dan Edith ini menggunakan konsep warna - warni ala musim panas karena mereka bosan dengan warna monokrom yang identik dengan kafe-kafe kekinian.

"Kami pengen konsepnya lebih warna-warni ya soalnya kan biasanya tempat ngopi warnanya gelap," jelas Kristo, salah satu perintis Kopi Tuya melalui panggilan video (29/03/2020).

Konsep nuansa musim panas dihadirkan dengan warna pink, toska dan flamingo. Flamingo adalah nama dari sejenis burung yang dianggap identik dengan musim panas. Perpaduan warna-warna unik ini membuat suasana kafe pun menjadi instagenik. Nggak heran kalau banyak orang datang bukan hanya untuk pesan minum tapi juga mengambil foto demi nambahin post Instagram.

Salah satu menu minuman di Kopi Tuya (pergikuliner.com)

Sayangnya, warna dominan flamingo dan toska ini membuat banyak orang salah sangka jika Kafe Kopi Tuya ingin menggaet pasar dari kalangan cewek. Padahal kafe ini sifatnya uniseks. Warna-warna tersebut sebenarnya lebih menonjolkan suasana musim panas. Jadi, buat para cowok, nggak perlu ragu untuk datang ke kafe ini.

"Tantangannya justru menjelaskan kalau kafe kami itu uniseks, bukan cuma untuk cewek ya," tambahnya.

Menunya dirancang oleh jebolan Master Chef

Berbagai menu minuman yang ada di Kopi Tuya ini ternyata dikembangkan oleh tim Research and Development yang salah seorang anggotanya adalah jebolan dari acara televisi Master Chef. Salah satu menu yang unik di kafe ini adalah Kopi Rose, kopi dengan campuran bunga mawar yang tentu sulit ditemukan di kafe-kafe lainnya.

Kebanyakan menu kopi yang ada di Kopi Tuya memang bukan kopi dengan rasa original. Jadi kafe ini cukup ramah bagi orang-orang yang newbie soal kopi.

Awalnya, kafe ini didirikan karena pemiliknya melihat peluang bisnis dari kecintaannya pada kopi. Ketiga pendiri kafe ini juga berkecimpung di dunia desain. Kombinasi dari kedua hal inilah yang kemudian dijadikan konsep Kopi Tuya yang bernuansa musim panas dan menyajikan menu unik.

Tertarik untuk menikmati kopi di kafe dengan suasana yang nggak biasa, Millens? Datang aja ke Kafe Kopi Tuya. (Julia Dewi Krismayani)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024