BerandaPasar Kreatif
Jumat, 10 Nov 2022 12:39

Bekti, Olah Talas jadi Bahan Pengganti Tembakau dan Tembus Pasar Australia

Agus Bekti, warga Dusun Kalanan, RW 5, Desa Sukoharjo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang mengolah talas menjadi bahan pengganti tembakau. (Jatengprov)

Selain mengenyangkan, tanaman talas juga bisa diolah menjadi bahan pengganti tembakau dan tembus pasar Australia. Hal itulah yang dilakukan oleh Agus Bekti, warga Dusun Kalanan, RW 5, Desa Sukoharjo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.

Inibaru.id - Apakah kamu masih sering menjumpai makanan umbi-umbian yang bernama kimpul? Biasanya makanan ini ada banyak di pasar tradisional dan acara hajatan di kampung. Kimpul sering bersanding dengan pisang, singkong, ubi, dan kacang yang direbus.

Kimpul ini merupakan bagian dari tanaman talas, Millens. Biasanya talas tumbuh liar di kebun atau pekarangan rumah. Nah, kali ini kita nggak akan membahas tentang kimpul, tapi manfaat lain dari tanaman talas.

Agus Bekti, warga Dusun Kalanan, RW 5, Desa Sukoharjo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang mengolah talas menjadi bahan pengganti tembakau. Talas yang digunakan adalah jenis talas beneng.

Bekti memulai usaha produksinya sejak 2020. Hingga kini, ekspor ke Australia sudah yang keempat kalinya.

“Kami lagi menjajaki Dubai dan Kanada. Potensinya bagus,” ujarnya.

Oya, selain diolah menjadi bahan pengganti tembakau, Bekti juga berhasil membuat tanaman talas beneng itu menjadi campuran teh dan shisha, lo. Kreatif banget, ya!

Apresiasi dari Ganjar

Menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, daerah-daerah di Jateng mempunyai potensi yang luar biasa untuk digali. (Jatengprov)

Mendengar kabar tentang keuletan dan kreativitas Bekti, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi apresiasi. Apalagi Bekti telah berhasil menembus pasar Australia.

“Kalau kita lihat daerah kita sendiri, kita gali potensinya luar biasa. Ternyata talas ini bisa menjadi substitusi tembakau, bisa juga dicampur,” kata Ganjar, seusai melihat pabrik pengolahan Talas Beneng menjadi tembakau di KUB Berkah Karya.

Mantan anggota DPR RI itu pun mendorong agar pengembangannya terus didampingi. Sebab olahan talas beneng itu juga mulai dilirik pasar dalam negeri.Pengembangan dan riset nantinya bisa memaksimalkan seluruh bagian dari tanaman talas.

Pendampingan dari Pemerintah

Pemerintah akan melakukan pendampingan agar bisa meningkatkan permintaan dan menembus pasar luar negeri.(Jatengprov)

Menurut Ganjar, Bekti adalah contoh dari industri kreatif di level desa yang patut untuk terus didukung. Ketika produknya makin diminati, pasti akan berdampak pada meningkatnya permintaan. Maka persoalan lain seperti permodalan akan muncul, sehingga mesti didampingi terus-menerus oleh pemerintah.

Nggak sulit ini. Kalau kita melihat potensi ini dugaan saya akan jauh lebih banyak. Maka mandiri dari desa, dengan kekuatan yang ada di sini bisa mendunia. Ini contohnya,” tandas Ganjar.

Sebagai informasi, salah satu nilai ekspor daun talas yang pernah dilakukan pada akhir 2021 lalu, Jawa Tengah mengirimkan 3,3 ton daun talas ke Australia dengan harga per kilogramnya 2 dolar AS.

Rupanya sumber daya alam yang ada di desa jika ditangani dengan benar bisa juga menembus pasar internasional ya? Kamu mau mencoba, Millens? (Siti Khatijah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: