BerandaPasar Kreatif
Selasa, 6 Mar 2023 17:00

Bank Sampah di Kampung Tiber Kelola Makanan Sisa Jadi Kompos

Ketua Bank Sampah Kampung Tiber Budi Hartojo (kanan) ditemani Wakil Ketua Bank Sampah Sultoni (kiri), dan Ketua RT 03 Sugiyanto (tengah). (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Nggak hanya mengepul barang bekas, Bank Sampah 'Berkah' di Kampung Tiber, Semarang Timur juga menginisiasi pembuatan kompos dari makanan sisa atau sampah organik rumah tangga.

Inibaru.id - Tanpa penanganan yang baik, makanan sisa yang dibuang sembarangan acap menjadi masalah serius di sebuah permukiman. Bukan cuma karena baunya yang busuk, sampah organik itu juga bisa mengundang tikus atau lalat yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan warganya.

Nah, untuk mencegah kemungkinan makanan sisa dibuang sembarangan, sebuah bank sampah di Kampung Tiber, tepatnya di RT 3 RW 5 Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah, menginisiasi pengelolahan sampah organik menjadi kompos.

Pengelolaan sampah organik menjadi salah satu program bank sampah yang didirikan Budi Hartojo sekitar 10 tahun lalu ini. Selain itu, bank sampah bernama "Berkah" tersebut juga mengelola sampah anorganik. Sampah berupa botol plastik, kardus, dll ini dijual atau dijadikan kerajinan tangan.

Sultoni, Wakil Ketua Bank Sampah Berkah mengungkapkan, kompos yang dibuat dari makanan sisa tersebut diletakkan langsung pada pot-pot tanaman warga. Caranya, botol plastik bekas diletakkan pada pot dalam posisi terbalik, lalu makanan sisa dimasukkan ke dalamnya.

"Botol bekas harus sudah dilubangi, lalu dibalik. Nah, makanan sisa kemudian dimasukkan ke dalamnya," terang lelaki 50 tahun tersebut di kediamannya, belum lama ini.

Untuk menghasilkan kompos yang bagus, Sultoni melanjutkan, botol yang sudah diisi sampah organik itu harus rutin dikocori air bekas cucian beras alias leri secara rutin. Pemberian leri sebaiknya saban pagi per dua hari sekali.

"Cairan dari botol, yang keluar setiap hari, adalah kompos cair yang bagus untuk tumbuhan," papar Sultoni. "Setelah tiga bulan, barulah kompos padat bisa dipanen."

Mendirikan Koperasi Simpan Pinjam

Ketua Bank Sampah Budi Hartojo menunjukkan kompos yang diletakkan di pot tanaman kepunyaan salah seorang warga di Kampung Tiber. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Sejak berdiri pada 2012 lalu, Bank Sampah Berkah telah menelurkan berbagai program sehubungan dengan pemanfaatan dan daur ulang limbah rumah tangga. Beberapa program bahkan mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah, salah satunya penjualan sampah anorganik seperti kardus dan botol.

Sultoni mengatakan, sampah-sampah anorganik yang dikumpulkan warga dijual ke pengepul atau dibikin kerajinan. Dari hasil penjualan tersebut, maksimal dua bulan mereka bisa menghasilkan sekitar Rp700 ribu.

Pendapatan tersebut, dia melanjutkan, digunakan untuk keperluan umum di RT tersebut, misalnya membeli CCTV, monitor, sound system, atau palang pintu. Selain itu, uang yang terkumpul juga dipakai untuk koperasi simpan pinjam (KSP) di RT tersebut.

"Warga yang membutuhkan bisa meminjam uang tersebut dengan skema pembayaran mengangsur selama tiga bulan. Besarnya selisih pinjaman dengan angsuran tergantung pada kesepakatan bersama," tutur Sultoni.

Ide yang sungguh menarik ya, Millens! Kalau ada niat dan kegigihan, kamu juga bisa bikin bank sampah sendiri di sekitar lingkungan tempat tinggalmu, kok. (Fitroh Nurikhsan/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: