BerandaOtomodif
Selasa, 8 Okt 2018 13:45

Jangan Sembarangan "Ngerem", Begini Aturannya

Teknik pengereman yang tepat dengan menyesuaikan kecepatan sepeda motor. (Medcom.id/Ahmad Garuda)

Penggunaan rem saat berkendara tidak boleh sembarangan. Pengemudi harus memperhatikan kecepatan dalam menggunakan rem, baik depan ataupun belakang.

Inibaru.id – Hingga kini, sepeda motor masih jadi kendaraan primadona di wilayah perkotaan. Ini karena sepeda motor dapat dengan mudah melewati kepadatan lalu lintas di perkotaan. Pengemudi di jalanan yang padat seperti perkotaan mesti pintar mengolah kecepatan dan mengoperasikan rem.

Namun, nggak banyak pengemudi tahu bagaimana cara menggunakan rem yang benar. Hal tersebut tentunya bisa membahayakan pengemudi dan orang-orang di sekitarnya.

Mengutip laman Medcom.id, Kamis (4/10/2018), menulis, Chief Instructor dan pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC) Jusri Pulubuhu di Jakarta menjelaskan bagaimana cara melakukan pengereman kendaraan bermotor roda dua. Menurut Jusri, saat melakukan pengereman, pengemudi juga harus memperhatikan kecepatan kendaraannya.

"Saat melakukan pengereman, jangan sembarangan menggunakan rem. Dianalisis dulu kecepatan dan kondisi sekitar," jelas Jusri.

Lebih lanjut, Jusri mengatakan, saat motor melaju di bawah 30 km/jam jangan gunakan rem depan, cukup dengan rem belakang. Menggunakan rem depan saat kecepatan rendah malah berbahaya karena bisa membuat roda mengunci dan setang berbelok.

Sementara itu, bagi kamu yang mengemudi pada kecepatan 30-80 km/jam gunakan kedua rem sekaligus. Nah, bagi kamu yang memacu kecepatan di atas 80 km/jam gunakanlah rem depan untuk mengurangi kecepatan.

Bagaimana, Millens? Sudah tahu kan cara menggunakan rem yang benar? Pastikan untuk selalu berhati-hati saat berkendara, ya. (MG12/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Jokowi dalam Jajaran Tokoh Terkorup di Dunia

1 Jan 2025

Menko Pangan Zulhas: 2025, Bulog akan Serap Hasil Pertanian Indonesia

1 Jan 2025

Untuk Perikanan Jateng, Menteri KKP Revitalisasi Tambak di Pantura Jawa

1 Jan 2025

Tahun Baru 2025, Begini Tantangan Berat Pers di Masa Depan Menurut Dewan Pers

1 Jan 2025

Tentang Dua Film 'Last Letter' yang Digarap Seorang Sutradara

1 Jan 2025

Libur Sekolah Selama Ramadan 2025; Mendikdasmen: Belum Jadi Keputusan

1 Jan 2025

AQ, Faktor Penting Penentu Kesuksesan Selain IQ

1 Jan 2025

Pemerintah Revisi Aturan PPN 12 Persen, Apa yang Terjadi?

1 Jan 2025

Kata Guru dan Orang Tua Siswa tentang Rencana UN yang Akan Diadakan Kembali

2 Jan 2025

Ttangkkeut, Tempat Warga Korea Melihat Matahari Terbit Pertama di Awal Tahun

2 Jan 2025

YOLO; Filosofi Hidup Sekali yang Memacu Kebahagiaan Plus Risiko

2 Jan 2025

Ada Sampah di Planet Mars, Arkeolog: Jangan Dibuang tapi Dilestarikan!

2 Jan 2025

Hari Pertama 2025: KAI Daop 4 Semarang Berangkatkan 25 Ribu Penumpang, Paling Banyak di Stasiun Tawang

2 Jan 2025

Memagari Kicau Merdu Burung Pleci di Pegunungan Muria

2 Jan 2025

Waktu Terbaik Mengunjungi Kebun Buah Mangunan Yogyakarta

2 Jan 2025

MK Hapus Presidential Threshold, Apa Dampak bagi Demokrasi Indonesia?

3 Jan 2025

Dampak Perkebunan Kelapa Sawit bagi Air dan Udara, Baik atau Buruk?

3 Jan 2025

Kemalasan Nobita, Antitesis Masyarakat Jepang dengan Tradisi Tahun Baru

3 Jan 2025

Pastikan Resolusi Tahun Barumu Bebas FOMO!

3 Jan 2025

Seperti Apa Mekanisme Tilang dengan Sistem Poin di SIM yang Berlaku Mulai 2025?

3 Jan 2025