BerandaOtomodif
Sabtu, 2 Mar 2018 14:55

Menunggu Industrialisasi (Prototipe) Bus Listrik yang Digagas Moeldoko

Prototipe Bus Listrik II Produksi PT Mobil Anak Bangsa. (Tempo.co)

Indonesia telah memiliki (prototipe) bus listrik. Pertanyaan selanjutnya, kapan bus yang digagas Moeldoko itu diindustrialisasi dan direalisasikan sebagai angkutan massal?

Inibaru.id – Protitipe II Bus Listrik hasil produksi PT Mobil Anak Bangsa (MAB) resmi dipamerkan di ajang Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018. Dipamerkan dalam ekspo selama 1-4 Maret 2018, bus yang sudah dimatangkan selama lebih dari dua tahun ini bisa disaksikan masyarakat di Jakarta Convention Center (JCC).

Hasil produksi dalam negeri ini digagas seorang Jendral TNI (Purn) Moeldoko. Pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staff Kepresidenan (KSP) itu megatakan, dirinya optimistis bus yang dikabarkan memiliki efisiensi yang besar ini bisa segera masuk tahap industrialisasi. Lebih lanjut, dia juga mengatakan bahwa sudah ada beberapa pihak yang tertarik dan memesan bus tersebut.

Moeldoko mengaku mendapat inspirasi ketika berada di Shanghai. Dia melihat bus listrik yang beroperasi di sana sangat bagus. Karena itulah dia begitu berhasrat untuk mewujudkan bus semacam itu di Indonesia. Produksi bus itu, akunya, juga dilakukan Moeldoko untuk mendukung gagasan dan keinginan Presiden Joko Widodo.

Sebagaimana ditulis Kompas.com, Jumat (2/3/2018), dia mengatakan, bus ini adalah hasil realisasi dan implementasi atas apa yang dipikirkan Jokowi.

“Saya mengembangkan apa yang beliau pikirkan. Selama kira-kira satu tahun yang lalu beliau berpikir tentang mobil listrik. Presiden sudah membuka itu, maka dari saya bereaksi,” ujarnya, Kamis (1/3).

Dia menambahkan, pembuatan bus ini bertujuan untuk menurunkan emisi sesuai dengan yang ditargetkan pada Konferensi Perubahan Iklim (Conference of Parties) ke-21 Paris, Prancis. Pengembangan dan uji coba, imbuhnya, bakal terus dilakukan hingga bus ini bisa dipasarkan.

“Kami akan meng-upgrade bus dahulu, bagaimana nanti semakin membuat nyaman. Saya melihat dari beberapa karoseri sudah punya standar yang bagus. Tim sedang kerja sama dengan beberapa pihak (luar negeri) yang masih dalam penjajakan,” tambahnya.

Dapat Saham

Moeldoko berencana untuk membagikan 5 persen saham kepada masyarakat dan anak bangsa yang berkontribusi dalam pengembangan produk MAB. Dia berkeinginan, produk ini bisa menjadi kebanggaan dirinya dan anak bangsa.

“Saya berikan lima persen kepada anak-anak Indonesia yang berkontribusi atas pembangunan mobil ini, saya berikan saham. Misalnya Alex, yang mengaku punya desain hasil karyanya tentang mobil listrik ke depan, mungkin akan dapat saham 0,2 persen atau mungkin 0,5 persen. Pokonya 5 persen saya berikan penuh kepada siapa saja yang ikut berkontribusi,” jelasnya.

Berdasarkan hasil uji coba oleh Ketua Umum Ikatan Ahli Teknik Otomotif (IATO) Indonesia, bus milik Moeldoko mampu melaju hingga 300km/jam. Kemampuan tersebut bisa dicapai hanya dengan interval pengisian daya selama 3 jam.

Kendati demikian, Moeldoko mengakui kalau pihaknya masih mengimpor beberapa komponen. Ke depan, dia berharap bus listrik itu bisa memiliki komponen lokal secara keseluruhan.

Hm, menjadi mimpi para pencinta lingkungan di negeri ini untuk memiliki kendaraan listrik, menggantikan kendaraan-kendaraan konvensional yang menimbulkan polusi begitu besar. Semoga terealisasi! (MEI/GIL)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024