BerandaLegendary
Selasa, 15 Jan 2018 15:23

Darmanto Jatman, Penyair dan Psikolog yang Inspiratif

Darmanto Jatman. (Kompas.com/Winarto Herusansono)

Berkecimpung di bidang seni, literasi, dan akademik, Darmanto Jatman jadi sosok Indonesia yang menginspirasi. Walaupun telah berpulang, namanya akan selalu dikenang.

Inibaru.id - Kepulangan Darmanto Jatman pada 13 Januari 2018 menaburkan duka bagi banyak pihak. Darmanto Jatman nggak hanya dikenal sebagai penyair atau penulis, sosoknya juga berpengaruh sebagai seorang akademikus dan budayawan.

Suami Sri Maryati tersebut lahir dengan nama Soedarmanto pada 16 Agustus 1942 di Jakarta. Minatnya pada dunia seni telah bermula sejak muda. Ketika masih berstatus sebagai mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Darmanto mendirikan Teater Kristen Yogya dan Studiklub Sastra Kristen Yogya.

Pada 1965, dia menerbitkan kumpulan sajak pertamanya Sajak-sajak Putih bersama Jajak MD dan Dharmadi Sosropuro. Darmanto juga sempat menjadi sutradara pementasan, di antaranya lakon berjudul Perang Troya Tak Akan Meletus karya Jean Girodeaux.

Baca juga:
Yon Koeswoyo, Dedengkot Koes Plus yang Kini Telah Pergi
Chrisye, Sang Legenda Musik Indonesia

Dilansir dari kemdikbud.go.id, ketertarikannya pada bidang humaniora mendorongnya melanjutkan studi di East West Center Universitas Hawaii, Amerika Serikat (1972-1973) setelah lulus dari UGM pada 1968. Dia juga mempelajari Development Planning di Universitas College, London (1977-1978). Pada 1985, Darmanto menyelesaikan studi di Pascasarjana Fakultas Psikologi UGM.

Sebagai seorang akademikus yang sempat mengajar di beberapa universitas, Darmanto memelopori kemunculan Program Studi Psikologi di Undip, yang kini telah menjadi Fakultas Psikologi. Dia juga dikukuhkan menjadi guru besar pertama fakultas tersebut. Kesibukannya yang lain adalah sebagai pegiat dan peneliti masalah perdamaian dan multikulturalisme, serta menjadi fasilitator pengembangan SDM. Dalam bidang jurnalistik, Darmanto sempat menjadi redaktur media cetak di antaranya Suara Merdeka dan Tribun, serta perintis media kampus lokal Manunggal.

Kecintaan Darmanto pada dunia literasi dan seni mendorongnya terus berkarya. Nggak heran jika dia didaulat menjadi penerima beragam penghargaan. Peraih Anugerah Satyalencana Karya Satya pada 2002 ini menulis esai, naskah lakon, puisi, dan cerpen di berbagai media massa. Ia juga aktif membacakan puisinya dalam beragam kegiatan.

Nama Darmanto Jatman nggak hanya dikenal di tingkat nasional, lo. Kepiawaiannya sebagai penyair semakin bersinar setelah ia membacakan puisi-puisinya dalam festival puisi di Adelaide, Australia (1980) dan Rotterdam, Belanda (1981). Karyanya pun telah diterjemahkan ke bahasa asing, termasuk bahasa Inggris, Jerman, Jepang, dan Belanda. Sebagian buku yang pernah ditulisnya adalah Sajak-sajak Manifes (1968), Bangsat (1975), Ki Blaka Suta Bla Bla (1980), Karto Iyo Bilang Mboten (1981), Salah Tingkah Orang Indonesia (1995), Isteri (1997), Psikologi Jawa (1997), dan Sori Gusti (2002).

Baca juga:
Tino Sidin Tetap Akan Dikenang
Benyamin S dan Kebetawian

Sosok yang juga meraih The SEA Write Award ini dikenang sebagai bapak sekaligus guru yang menginspirasi. Kelak, meskipun Darmanto Jatman telah bertahun-tahun meninggalkan kita, torehan jejaknya akan senantiasa abadi. Selamat jalan, Darmanto Jatman. (AYU/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: