BerandaKulinary
Kamis, 18 Mei 2022 15:00

Mampir ke Gunungkidul, Jangan Lupa Cicipi Jenang Dawet

Jenang dawet, kuliner khas Gunungkidul. (Kompas/Markus Yuwono)

Kalau main ke Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, jangan lewatkan kuliner khas bernama jenang dawet. Kabarnya, resepnya masih sama dengan saat kali pertama dijajakan pada 1965 lo.

Inibaru.id – Nggak ada habisnya kalau kita membahas kuliner khas Yogyakarta. Kalau kamu mampir ke Gunungkidul, coba deh jenang dawet yang unik dan nggak ada duanya di Indonesia. Seperti apa sih?

Mungkin, sebutan jenang dawet terkesan bikin bingung karena namanya merupakan kombinasi dari camilan tradisional jenang dan minuman dawet. Jadi, ini camilan padat apa minuman sih? Kalau melihat dari tampilannya sih lebih mirip seperti bubur. Maklum, jenang dawet terbuat dari bahan santan, gula jawa yang dicairkan, jenang sumsum, jenang ngangrang, serta dawet.

Sudah bisa dibayangkan kan rasanya? Ya, jenang dawet terasa gurih, manis, kenyal, dan lembut. Karena alasan ini, semua kalangan, dari yang tua ataupun yang muda suka dengan kuliner ini.

O ya, yang membuat kuliner ini adalah almarhum Karto Yatinah. Dia punya julukan Mbah Dawet gara-gara sudah menjual jenang dawet sejak 1965, Millens.

“Jenang dawet itu dibuat ibu saya sejak tahun 1965 dan memiliki banyak penggemar dan pelanggan setia hingga saat ini,” jelas Karti, anak keempat dari Karto Yatinah sembari menjual jenang dawet di kios yang ada di Taman Bunga Kota Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Jumat (18/10/2019).

Ada alasan lain mengapa jenang dawet buatannya masih diburu pelanggan. Jadi, Karti masih memakai bahan alami tanpa pemanis buatan sebagaimana yang dipesankan ibunya. Rasa asli inilah yang membuat pelanggan terus kembali untuk menikmati jenang dawet.

Jenang dawet bisa kamu dapatkan di sebuah kios yang ada di Taman Bunga Kota Wonosari. (kabarjogja.id)

“Semua dibuat sendiri tanpa pengawet dan pemanis buatan. Saya membantu ibu sejak usia 9 tahun hingga saat ini,” lanjut Karti.

Omong-omong, Karto Yatinah sudah tutup usia pada 2016 lalu karena faktor usia. Untungnya, dia sudah mewariskan semua pengetahuan soal jenang dawet kepada putra-putrinya. Kini, anak ketiga Mbah Dawet, yakni Parti dan adiknya, Karti, yang dibantu oleh cucu-cucunya meneruskan usaha legendaris ini.

Selain di kios yang ada di Taman Bunga Wonosari, kamu juga bisa menemukan jenang dawet khas Mbah Dawet di Siono, Semanu, serta Siraman. Semua dikelola oleh keluarga Mbah Dawet.

Soal harga, murah meriah, kok. Cuma Rp 3.500 per porsi, lo. Sudah enak, murah pula, ya? Selain itu, kamu bisa ngemil gorengan, baceman, tape, dan lauk lainnya sembari nongkrong di sana.

Kalau kamu tertarik mencicipi jenang dawet langsung di tempatnya yang legendaris, jangan siang-siang ya. Soalnya, jualannya buka pada 07.30 WIB dan biasanya sudah tutup pada pukul 11.00 WIB karena habis.

Tertarik main ke Gunungkidul buat mencicipinya, Millens? (Kom/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: