BerandaKulinary
Kamis, 29 Jan 2020 16:10

Klasik dan Langka, Mencicipi Makanan Kampung di Restoran Semarang

Lontong opor Cap Go Meh. (Inibaru.id/ Audrian F.)

Berbagai makanan di sini disajikan sederhana namun tetap menggugah selera. Jongkie Tio, pemilik resto lawas yang satu ini menyebutnya dengan masakan kampung. Lalu apa saja yang bisa kamu coba di resto yang satu ini?

Inibaru.id - Bagi saya, Restoran Semarang sudah nggak asing lagi di telinga. Namun menjelang Imlek kemarin, untuk kali pertama saya berkesempatan berkunjung atas undangan pemiliknya, Jongkie Tio. Yap, penulis Kota Semarang dalam Kenangan ini selalu antusias menceritakan hal-hal yang berkaitan tentang budaya peranakan dan Kota Semarang.

Dalam undagannya kali ini, Jongkie memilihkan saya beberapa hidangan peranakan dan signature Restoran Semarang. Semangkuk es cao pecinan, lontong opor Cap Go Meh dan es hopjes tersaji di meja. Semuanya nampak klasik namun menarik.

Es cao pecinan nggak ubahnya seperti es cincau biasa. Namun perbedaan mendasar ketika saya seruput kuahnya yang bening adalah rasa manis segar yang light. Es cao di Restoran Semarang nggak pakai santan. Saya bisa merasakan campuran sirop dan perasan jeruk nipis larut dalam kuahnya. Cincau, kolang kaling, potongan nangka, dan manisan menambah tekstur es yang satu ini. Pas banget disantap di teriknya Kota Semarang.

Es hopjes dan es cao Pecinan. (Inibaru.id/ Audrian F.)

Selanjutnya lontong Cap Go Meh. Kuliner akulturasi Jawa-Tionghoa ini nggak beda jauh dengan lontong opor yang biasa disajikan ketika lebaran tiba. Bedanya, lontong dalam lontong dalam opor Cap Ggo Meh di potong menjadi bulat sempurna sebagai lambang bulan purnama saat Cap Go Meh tiba.

Menurut Jongkie, komponennya pun ada 12 macam. Menurut pengamatan saya, isinya ada lontong, sayur rebung, sayur terong, sambal goreng ati, sambal goreng tahu, suwiran ayam, abing, docang, bubuk kedelai, kuah opor, dan kerupuk udang.

Kamu harus mencampurnya hingga rata untuk menyantapnya. Rasanya kaya dengan lauk pauk dan lebih kompleks dari lontong opor. Tambahan abing, docang, dan bubuk kedelai bikin cita rasanya tambah gurih. Seporsi lontong Opor di Resto Semarang bisa bikin kamu superkenyang. Kamu bisa membaginya dengan temanmu jika kamu mau.

Lontong Opor Cap Go Meh punya 12 Komponen. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Oh ya, es hobjes ala Belanda pun saya seruput beberapa kali di sela menyantap lontong opor Cap Go Meh. Lidah saya bisa merasakan campuran kopi dan cokelat dengan sangat jelas. Rasanya nggak bisa saya temui di coffee shop kekininan. Malah minuman ini mengingatkan saya pada kopi susu lawas yang sering saya seduh sendiri ketika saya masih duduk di bangku SD.

Resto yang hampir berumur 30 tahun ini menyajikan berbagai hidangan peranakan. Jongkie menyebutnya sebagai "hidangan kampung". Bagi saya, nuansa kampung di restoran ini terasa kental dari segi penyajian makanan yang nggak bertele-tele namun tetap menggugah selera layaknya masakan rumahan.

Untuk bersantap di sini, kamu cukup merogoh kocek mulai Rp 10.000 – Rp 70.000 saja. Kelewat murah buat hidangan autentik yang jarang kamu temukan di Kota Semarang. Buatmu yang kepengin, segera datang ke Jl. Gajah Mada No. 125 karena dalam waktu dekat Jongkie berencana untuk menutup restoran ini lantaran dampak pembangunan gedung mewah di sampingnya. (Zulfa Anisah/E05)

Restoran Semarang

Kategori : Restoran

Alamat : Jl. Gajah Mada No. 125

Harga : Rp 10.000 – 70.000

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: