BerandaKulinary
Kamis, 16 Mei 2018 09:02

Inspirasi dari Loffle Semarang untuk Para Pelanggannya

Loffle sajikan tempat nongkrong yang asyik untuk anak muda. (inibaru.id/Hayyina Hilal)

Loffle ajak anak muda untuk berinovasi dan berbagi, seperti tagline “Caunt the memories, not the calories” yang menjadi alasan mereka. Seperti apa?

Inibaru.id – Selain menyajikan menu dessert yang enak, Loffle adalah tempat nongkrong anak muda yang catchy. Kedai tersebut sengaja mengusung tagline “Caunt the memories, not the calories” dengan maksud untuk memberikan impact kepada masyarakat sekitar dalam setiap momentnya.

Berdiri pada 30 Agustus 2015, Loffle Pop Up Dessert mengepakkan sayapnya dengan membuka dua store yang ada di Semarang. Kedua kedai tersebut disebut Uptown di Jalan Tirto Agung No 50, Banyumanik, dan Downtown yang berlokasi di kawasan Pleburan, Semarang Selatan.

Adalah Yoga Muda dan Adhila Khalifatul, sepasang sahabat yang mengawali bisnis tersebut dengan menjajakan dessert di dalam food truck selama bulan puasa. "Perjudian" itu berhasil. Modal yang terkumpul pun kemudian mereka gunakan untuk membangun satu tempat nongkrong anak muda bergaya masa kini. Mereka menamainya Loffle.

Yoga mengaku nggak ada arti khusus ketika mencetuskan nama "Loffle". Hanya lantaran pengucapannya yang pas dan mudah diingat untuk kalangan anak muda saja dia menggunakan nama tersebut.

"Ya semudah ketika orang bilang, 'nge-Loffle, yuk,' atau 'Ke Loffle, yuk'. Kami hanya memberikan kesan catchy pada setiap menu dan momen yang ada di dalamnya,” ujar Yoga.

Pembayaran elektronik di Loffle mengurangi penggunaan kertas dan peduli terhadap lingkungan. (inibaru.id/Hayyina Hilal)

Kedai Idealis

Nggak hanya mencoba membuat kedai sebagai tempat nongkrong yang asyik, beberapa "proyek" idealis juga coba dikampanyekan Yoga dan kawan-kawannya di Loffle, di antaranya dengan mengurangi penggunaan kertas. Misal, mereka sengaja menghindari pemberian struk secara fisik. Sebagai gantinya, nota pembelanjaan langsung mereka kirim via pos-el.

Dari hal kecil tersebut, pemilik Loffle berharap pesan kepedulian mereka terhadap lingkungan bisa tersampaikan kepada pelanggan, selain untuk menunjukkan kesan unik dan melek teknologi di kedai mereka.

Kemudian, untuk mengajari anak muda agar nggak terlalu manja dan selalu berharap dilayani saat berkunjung ke kedai atau kafe, Loffle menggunakan satu alat kecil sebagai penanda pesanan telah siap. Jadi, alat seukuran telapak tangan tersebut bakal bergetar dan berbunyi ketika pesanan sudah siap untuk diambil. Cara Loffle ini mau nggak mau bakal membuat para pelanggannya mengambil pesanan mereka sendiri.

“Yap, begitulah anak muda yang seharusnya,” seru Yoga berapi-api.

Sebuah alat yang bergetar dan berbunyi ketika pesanan sudah siap diambil. (inibaru.id/Hayyina Hilal) 

Nggak berhenti di situ, sebagai bentuk rasa syukur atas berkembangnya Loffle hingga seperti sekarang, Yoga juga sempat berkunjung dan memberikan beasiswa di salah satu sekolah luar biasa (SLB) di Ungaran. Wah, inspiratif!

Pelbagai usaha, inovasi, dan idealisme Yoga dkk selama 2,5 tahun terakhir untuk membesarkan Loffle rupanya nggak berakhir sia-sia.

Berkat usaha keras Yoga dkk selama 2,5 tahun, kedai yang menyediakan menu andalan cheese tea tersebut sempat mendapatkan penghargaan Top 20 Merchant Terpopuler di Semarang. Selain itu, Loffle juga pernah diganjar The Best Merchant untuk penukaran poin terbesar dari Telkomsel. Mereka juga sempat menduduki peringkat kedua untuK Best Dessert Restaurant di Semarang dari laman referensi tempat makan dan wisata TripAdvisor

Nah, buat kamu yang penasaran, silakan mampir ke store Loffle terdekat atau kepoin akun Instagram Loffle di @Loffle.id. Datang dan nikmati inspirasi dari mereka! (Hayyina Hilal/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: