BerandaKulinary
Rabu, 27 Nov 2018 11:00

Cara Asyik Makan Nasi ala Sushi Homemade Semarang

Makan "nasi" pecel ala Sushi Homemade Semarang. (Inibaru.id/ Ayu S Irawati)

Bosan makan nasi dengan cara biasa? Coba makan sushi matang buatan Sushi Homemade Semarang saja. Kendati "melepaskan" ciri khas sushi yang dibuat dari bahan makanan laut mentah, sushi ini bisa menjadi opsi menu makan siang atau makan malammu.

Inibaru.idNgomongin soal sushi, kamu pasti tahu bahwa sushi asli berisi ikan atau bahan laut lain yang mentah. Bahan segar itu bakal memberikan sensasi lembut yang asli dan nggak terganggu proses memasak.

Tapi, nggak semua orang bisa memakan masakan mentah. Yup, lidah lokal lebih doyan daging matang. Kamu termasuk juga nggak, Millens? Kalau iya, tapi kamu pengin mencoba sensasi makan nasi yang berbeda, kamu bisa membeli sushi ala Sushi Homemade Semarang. Mereka hanya menjual sushi matang, lo.

Aneka Jenis Sushi

Varian isi dalam sushi Indomie. (Inibaru.id/ Ayu S Irawati)

Sushi yang dijual oleh Sushi Homemade Semarang telah disesuaikan dengan minat masyarakat. Jadi, semuanya sudah dibumbui dan dipadukan dengan pelbagai bahan yang gampang diterima lidah. Menu yang dijual di antaranya adalah spicy beef, kani roll, tuna roll, cheese tamago, cheese kani, dan lain-lain. Ada pula menu fusion seperti sushi pecel dan sushi Indomie. Kalau enggan makan sushi, kamu juga bisa memesan salad, bento, dan onigiri. Semuanya bisa kamu pesan setiap hari pukul 08.00 sampai 21.00 WIB secara daring.

Pengin kasih suprise ke teman atau orang terdekat? Kamu bisa pesan cake sushi. Dengan harga mulai Rp 40.000, kamu sudah mendapatkan banyak potongan sushi, lilin, dan hiasan tulisan. Mau request jumlah sushi? Bisa banget.

Yang istimewa, sushi pesanan kamu bakal diantar dalam keadaan fresh, lo. Jadi, kamu perlu menunggu sekitar 5-15 menit sampai pesananmu siap. Sst, nori bahkan nggak bakal dipotong-potong duluan, lo.

“Biar tetap renyah, soalnya nori gampang melempem dan mengerut kalau kena udara," ujarnya.

Makan Sushi ala Sushi Homemade Semarang

Sushi Homemade Semarang menjual sushi yang fresh. (Inibaru.id/ Ayu S Irawati)

Kalau kamu membeli sushi ini, kamu akan sekaligus mendapatkan saus mayones, saus sambal, dan kecap asin. Tapi, Nanda Adriyani, owner bisnis ini nggak merekomendasikan makan sushi dengan saus sambal lantaran menurutnya rasa pedas bisa merusak rasa lain dalam sushi. Kamu cukup makan sushi dengan kecap asin a.k.a. soyu dan mayones saja. Sst, perlu kamu tahu, mayones ala Sushi Homemade Semarang sudah diolah lagi dengan putih telur dan berbagai bumbu rahasia agar rasanya makin enak.

Oya, jangan menuang soyu, ya! Lalu, lebih baik kamu mencocol sushi ke dalam soyu saja. Selain itu, yang perlu kamu cocol ke dalam soyu adalah norinya, bukan nasi. Yup, kalau mencelupkan sushi terlalu "dalam", nasi fermentasi khas sushi bisa hancur.

“Terus kalau dituang ke atasnya kesannya tidak menghargai koki,” ujar perempuan yang pernah bekerja di hotel dan restoran ini.

Berawal dari Kecintaan pada Sushi

Sushi Homemade Semarang dikemas dalam box. (Inibaru.id/ Ayu S Irawati)

Nanda merintis bisnis ini bersama adik dan ibunya pada 2015. Dulu, dia kerap nongkrong bareng sang adik di suatu tempat makan sushi. Mereka pun tertarik untuk berjualan sushi melalui media sosial. Pada 2016, bisnis tersebut vakum lantaran kesibukan. Nanda baru merintis kembali Sushi Homemade Semarang pada 2017. Mulai Februari 2018, mereka memperkuat brand.

“Saya buat logo, terus juga mulai dafar ke ojek online,” kisahnya. “Ada saudara yang kerja di bidang pemasaran, nah itu bantu ngajarin juga.”

Kini, hanya Nanda dan sang Ibu yang aktif mengelola bisnis ini lantaran kesibukan adik. Mahasiswa yang berkuliah di Universitas Pandanaran jurusan Manajemen ini bahkan mengambil kelas karyawan pada Sabtu dan Minggu agar bisa fokus mengembangkan bisnis.

Well, kalau kamu pengin mencicipi sushi ini, cus langsung pesan saja! Jangan lupa bagi-bagi, ya. He-he. (Ayu S Irawati/E05)

 

Sushi Homemade Semarang

Alamat     : Jalan Moch Suyudi No. 2, Semarang Tengah, Semarang

Jam Buka: 08.00 – 21.00 WIB

Harga      : Rp 9.000 – Rp 30.000

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: