BerandaKulinary
Rabu, 5 Sep 2023 18:54

Bungeoppang, Kue Manis Berbentuk Ikan Mas dari Korea Selatan

Bungeoppang, salah satu street food Korea yang populer. (Wikipedia/Ocdp)

Salah satu street food Korea yang sangat populer adalah bungeoppan, kue manis berbentuk ikan mas dengan isian pasta kacang merah. Gimana sejarah kue yang mirip taiyaki ini ya?

Inibaru.id – Saat berkunjung ke Korea pada musim gugur atau dingin, kamu mungkin bakal menjumpai banyak penjual Bungeoppang (dibaca 'bun-geo-ppang') di pinggir jalan, khususnya di area downtown Seoul. Penganan ini mudah dikenali karena berbentuk menyerupai ikan mas.

Dalam bahasa Korea, "bungeo" memang berarti ikan mas, sedangkan "ppang" adalah roti. Jadi, secara harfiah, kudapan itu merupakan roti berbentuk ikan mas. Umumnya, kue sejenis waffle tersebut berisikan pasta kacang merah, meski saat ini sudah tersedia isian coklat, keju, dan ubi.

Bungeoppang paling cocok dinikmati saat masih hangat. Karena itulah kebanyakan penjual kue ini bakal membuatnya saat ada pesanan. Di sekitar Seoul, seporsi bungeoppang berisi 3-5 potong dibanderol sekitar 2.000 won atau sekitar 25 ribu rupiah.

Laiknya kebanyakan penganan tradisional Korea yang terinspirasi dari kudapan Jepang, bungeoppang pun setali tiga uang. Di Jepang, ia disebut Taiyaki. Kue manis ini terbuat dari adonan waffle yang diberi isian pasta kacang merah.

Sejak Awal Abad ke-20

Penjual bungeoppang di Korea Selatan. (Svadore)

Taiyaki kali pertama diperkenalkan di Jepang sekitar 1909. Kala itu, Seijiro Kobe, pemilik toko Naniwaya Sohonten berusaha mencari solusi agar kue Imagawayaki buatannya bisa laris. Imagawayaki adalah waffle berbentuk bulat yang sudah dikenal sejak era An’ei (1772-1781).

Imagawayaki yang dianggap nggak menarik secara visual kemudian diubah menjadi bentuk ikan. Seijiro membuat cetakan berbentuk ikan red seabream atau king of fish yang dianggap sebagai simbol keberuntungan. Di sana, ikan ini disebut "tai"; maka disebutlah taiyaki atau "ikan" panggang.

Selain menjadi simbol keberuntungan, alasan memilih bentuk red seabream adalah karena ikan ini dikenal sangat mahal. Maka, dengan membuat kue berbentuk ikan ini, masyarakat awam yang menjadi target market mereka pun serasa "mencicipi" ikan yang umumnya menjadi sajian seremoni penting itu.

Tanpa disangka, inovasi Seijiro disukai banyak orang dan taiyaki pun segera menjadi jajanan wajib di Negeri Sakura. Bahkan, saat Jepang menginvasi Korea sekitar 1910-1945, penganan itu juga ikut terbawa dan menjadi bagian dari masyarakat setempat dengan nama bungeoppang.

Membayangkan menikmati kue manis ini hangat-hangat pada musim dingin di Korsel bikin ngiler banget nggak, sih? Ha-ha. Bisa masuk daftar makanan yang perlu diburu saat ke Negeri Gingseng, nih! (Arie Widodo/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024