BerandaKulinary
Rabu, 22 Apr 2025 09:17

Baru Buka selewat Tengah Malam, Bubur Kacang Hijau Parno Tetap Diserbu Pelanggan

Ilustrasi: Bubur Kacang Hijau Parno yang ada di Perempatan Barongan Kudus. (Kultliner.wordpress)

Meski baru buka selewat tengah malam, bubur kacang hijau Parno di perempatan Barongan Kudus selalu diserbu pelanggan dan acap ludes dalam dua jam saja.

Inibaru.id – Kalau kamu gemar menonton dorama Jepang, pasti nggak asing dengan Midnight Diner. Diceritakan dalam dorama tersebut, ada warung makan yang baru buka pada tengah malam.

Siapa sangka, ada juga lo tempat makan di Indonesia yang baru buka pada jam-jam orang beristirahat itu. Warung tersebut adalah Bubur Kacang Hijau Parno yang ada di Kudus.

Berbeda dengan para penjual di Midnight Diner yang rata-rata punya kedai permanen untuk menyambut orang-orang yang kelaparan sepulang kerja, Bubur Kacang Hijau Parno hanya bermodalkan gerobak untuk berjualan.

Sebagian pelanggan biasanya membeli bubur kacang hijau (burjo) untuk dibawa pulang. Namun, memilih makan di tempat juga boleh; pembeli bisa duduk menikmati burjo legit nan hangat di sejumlah kursi plastik yang tersedia.

“Saya sudah berjualan bubur kacang hijau sejak 1998 lalu. Awalnya keliling selama satu tahun. Tapi, setelah itu memutuskan untuk terus jualan di sini saja,” ungkap Parno, laki-laki berusia 58 tahun yang selalu tampak bersahaja, Minggu (20/4/2025).

Lokasi jualannya persis di seberang Masjid Baitul Mutaqqin yang ada di Perempatan Barongan alias di pertemuan antara Jalan Sunan Muria, Jalan Diponegoro, Jalan Bhakti, dan Jalan Sosrokartono.

Tempat Parno mangkal persis ada depan gerai batik yang biasanya sudah tutup pada pukul 21.00 WIB. Buka selewat tengah malam, Parno biasanya sudah menutup lapak sekitar pukul 05.00 atau setelah azan Subuh berkumandang.

Mengingat jam bukanya sangat nggak biasa, memangnya ada pembeli yang datang? Pertanyaan yang juga selalu hadir pada opening setiap episode Midnight Diner ini dijawab tokoh utama dorama tersebut dengan “lebih banyak dari yang kalian kira”. Nah, siapa sangka, jawaban yang mirip-mirip juga diungkap oleh Parno.

Parno baru membuka dagangannya pada pukul 01.30 WIB. (Betanews/Sherly Nabela Octavia)

“Bisa sampai 130 porsi bubur saya jual setiap kali mangkal,” ceritanya.

Meski mematok jadwal kepulangan begitu terdengar azan Subuh, Parno mengaku lebih sering pulang lebih gasik, yakni sekitar pukul 03.30 lantaran dagangannya sudah ludes hanya dalam dua jam setelah membuka lapak.

Dengan menu utama bubur kacang hijau dan ketan hitam yang dibanderol Rp5.000 per porsi, burjo yang terkenal lembut dan tanak ini memang acap menjadi rujukan pelintas yang beraktivitas pada tengah malam hingga dini hari, misalnya pedagang yang akan berjualan atau kulakan di pasar nggak jauh dari lokasi lapak Parno.

“Paling ramai pada jam dua dini hari, justru pas kebanyakan orang terlelap. (Meski jualan pada dini hari), tetap laris-laris saja, kok!” ucap Parno.

Parno mengklaim, banyak pembeli yang kemudian menjadi pelanggannya karena konsistensi rasa yang dia tawarkan. Sedari awal, dia memang bakal selalu memastikan bubur jualannya berkualitas tinggi.

"Bahan-bahan bubur harus yang terbaik, dengan proses memasak yang teliti dan telaten. Konsistensi inilah yang membuat saya bertahan hingga puluhan tahun," tandasnya.

Nah, buat kamu yang kelaparan saat melintas di pusat kota Kudus selewat tengah malam, silakan mampir ke Bubur Kacang Hijau Parno yang ada di Perempatan Barongan Kudus, ya? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: