Inibaru.id – Penganan khas Tionghoa bakpao sudah lama dikenal masyarakat Indonesia. Bakpao biasanya identik dengan isian daging atau kacang hijau. Namun, The Noph Snack and Resto punya bakpao dengan isian kekinian, Millens.
Bermula dari keinginan "tampil beda" dari pemilik cum juru masak The Noph Aditya Cahyadi, inovasi bakpao ini tercipta. Adit, begitu dia biasa disapa, berpikir, kenapa bakpao nggak bisa jadi lebih modern?
"Saya pengin orang yang sebelum ini kenal bakpao dari daging babi, ayam, atau apalah, jadi lebih kekinian. Saya pun coba untuk bikin (isian) nutella dan chocomaltine,” tuturnya, lalu mengatakan bahwa ide itu telah diwujudkannya sejak dua tahun silam.
Yap, berbeda dari bakpao "konvensional", restoran yang berlokasi di Jalan Kelud Raya No 30 Semarang memang menyediakan isian kekinian semisal chocomaltine, nutella, dan selai kacang, di samping tetap mempertahankan isian khas seperti kacang hijau, kacang tanah, ayam, cokelat, dan keju.
Bakpao dengan isian "konvensional". (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)
Untuk merasakan beda bakpao "konvensional" dengan "kontemporer" di The Noph, saya pun menjajal enam bakpao dengan rasa berbeda. Tenang, ukuran kue bulat ini lebih mungil dari bakpao yang dijual di pasaran, jadi nggak bakal kenyang meski makan 3-6 buah.
Adit mengatakan, pihaknya sengaja membuat bakpao dengan ukuran yang lebih kecil karena menyesuaikan keinginan pelanggan.
"Dulu orang pengin kenyang, sekarang pengin makan nikmat. Jadi bikinnya kecil, agar sekali datang bisa makan dua hingga tiga rasa," kata dia.
Semula, saya mencoba rasa chocomaltine, nutella, dan selai kacang. Lalu, pengalaman kuliner saya berlanjut ke rasa cokelat, keju, dan cokelat keju.
Isian nutella di bakpao The Noph lumer. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)
Satu bakpao yang dibanderol dengan kisaran harga Rp 4.000-5.000 itu bisa saya makan habis dalam empat gigitan. Oya, ada yang membedakan bakpao konvensional dengan modern, Millens. Jika bakpao konvensional mirip kue bun yang tertutup penuh, bakapo modern justru memamerkan isiannya.
Seperti kebanyakan bakpao, tekstur kulit bakpao di The Noph cukup lembut. Bahkan, saat disantap dalam kondisi dingin pun rasa lembutnya masih bisa kamu rasakan. Isiannya juga pas, nggak berlebihan atau kurang.
Bakpao favorit saya adalah rasa nutella. Paduan kacang dan cokelatnya pas berpadu dengan kue bakpao yang lembut. Namun, saya agak kurang cocok dengan varian selai kacang karena terlalu manis dan asin. Namun, kalau kamu suka selai kacang, isian ini mungkin pas buatmu.
Silky pudding ala The Noph Snack and Resto. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)
Resep Warisan
Resep bakpao ini, tutur Adit, adalah warisan turun-menurun dari orang tuanya. Dulu, orang tua Adit memproduksi bakpao. Resep warisan itu kemudian dilimpahkan ke Adit semasa dia kuliah. Bisnis tersebut lalu dikelolanya hingga kini.
Selain menjual bakpao, The Noph juga menyediakan kroket yang juga dikonsep kekinian dengan isian seperti mozarella, keju, dan cordon bleu.
Kroket mozarella di The Noph Snack and Resto. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)
Tekstur kroketnya lembut dan pulen dengan rasa pedas lada yang lumayan terasa sejak gigitan pertama. Menurut saya, lada itu menjadi bagian dari bumbu kentang dan sayuran.
Isian kroket juga nggak pelit, kok. Untuk kroket mozarella, potongan keju mulur itu cukup panjang untuk bisa diulur. Kroket mozarella dibanderol dengan harga Rp 10 ribu per biji, sedangkan kroket lainnya dijual seharga Rp 4.000. Terjangkau, bukan?
Baca juga:
Dua Cara Asyik Makan Zuppa Soup di The Noph
Belajar Menyantap Makanan di Waktu yang Tepat di The Noph
Wah, di musim hujan seperti ini, perut memang cenderung cepat lapar. Supaya perut terisi tapi nggak terlalu kenyang, camilan seperti bakpao dan kroket bisa jadi alternatifnya, nih, Millens. (Ida Fitriyah/E03)
The Noph Snack and Resto
Kategori : Restoran
Alamat : Jalan Kelud Raya No 30 Semarang
Jam Buka : Pukul 12.00-21.00 WIB (Selasa tutup)
Harga Makanan : Rp 15.000 s.d. Rp 30.000
Harga Camilan : Rp 3.500 s.d. Rp 10.000