BerandaIslampedia
Selasa, 19 Mar 2018 08:00

Jejak Islam di Afrika di Kanem Bornu

Ilustrasi Kanem Bornu. (bookofdaystales.com)

Kerajaan Kanem Bornu memberikan pengaruh besar pada perkembangan Islam di Afrika. Sejumlah perubahan administrasi dan hukum yang didasarkan pada ajaran Islam juga muncul pada masa kejayaan kerajaan ini.

Inibaru.id – Nama Kanem Bornu mungkin asing buat telinga kamu. Tetapi, kerajaan Islam kuno tersebut telah menjadi jejak penyebaran agama Islam yang kuat di Afrika, lo, Millens.

Kanem Bornu berada di wilayah Chad dan Nigeria, Afrika, di daerah Gurun Sahara. Mayoritas penduduk Kanem Bornu adalah orang-orang etnis Kanuri. Kerajaan Kanem berkuasa pada abad kesembilan. Suatu kali, Kanem ditaklukkan oleh bangsa lain. Kerajaan pun runtuh dan berganti kekuasaan.

Pada saat yang sama, keluarga kerajaan mengungsi dan mendirikan kerajaan baru yang disebut Bornu. Setelah mempersiapkan diri beberapa waktu, Kerajaan Bornu berjuang menaklukkan bekas wilayah Kanem dan mendominasi daerah Sahara tengah.

Islam masuk ke kerajaan ini melalui penyebaran yang dilakukan pedagang dari Afrika Utara dan Arab. Mengutip republika.co.id (14/3/2018), ada catatan sejarah yang menyebutkan bahwa seorang tokoh Kanem Bornu dari Dinasti Saifawa yang bernama Hummay sudah menjadi muslim pada 1068.

Baca juga:
Masjid Baiturrohim Gambiran, Masjid Tertua Saksi Bisu Penyebaran Islam di Pati
Geliat Pondok Pesantren pada Masa Kolonial

Meskipun kehadiran Islam menyuguhkan ide-ide baru dan literasi dari Arab dan Mediterania, banyak masyarakat yang menolak agama ini. Orang-orang pada masa Dinasti Saifawa masih percaya pada keyakinan leluhur dan praktik tradisional. Namun, Islam tetap berkembang, khususnya pada kalangan penguasa.

Seiring dengan perkembangan Islam, Dinasti Saifawa terus memperluas wilayah kekuasaannya. Mereka menjelajah ke daerah timur, yaitu Chad. Para penguasa Dinasti Syaifawa dianggap sebagai sosok yang jauh dari kediktatoran. Raja dan sejumlah komandan militer diangkat oleh dewan kerajaan. Struktur pemerintahan juga sudah baik. Kerajaan dibagi menjadi beberapa wilayah atau provinsi seperti pada masa modern. Sejumlah daerah ditentukan menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan.

Hampir sebagian besar penguasa Kanem Bornu telah memeluk Islam pada abad ke-11. Seperti ditulis laman re-tawon.com (10/4/2017), raja atau mai idris bahkan memiliki penasihat untuk bidang agama Islam yang disebut mainin kenandi. Penasihat ini bekerja beriringan dengan anggota dewan penasihat lainnya, contohnya penasihat bidang militer yang disebut kaigama.

Perdagangan budak ke Ifriqiya dan Mesir juga dilakukan Kanem Bornu. Perdagangan ini ternyata membantu penyebaran Islam oleh pemeluk Islam ke negara tetangga.

Baca juga:
Masjid, Petilasan, dan Makam, Tiga Jejak Dakwah Islam di Pekalongan
Ziarah ke Makam Kiai Walik di Masjid Al Manshur Wonosobo

Masa keemasan Kanem Bornu berlangsung pada masa pemerintahan Mai Idris Aluma pada 1570-1603. Mai idris yang ahli dalam bidang militer, administrasi, dan ilmu Islam memberikan warna baru pada Kanem Bornu. Dia memperkenalkan reformasi administrasi dan hukum berdasarkan ajaran Islam.

Nggak hanya itu, mai idris Aluma juga menginisiasi pembangunan masjid-masjid dan menyelenggarakan perjalanan ibadah haji. Dia juga membangun tempat menginap jamaah Kanem Bornu selama berada di Tanah Suci.

Walaupun Kanem Bornu akhirnya runtuh pada tahun 1893, jejak Islam di wilayah tersebut telah menorehkan sejarah dan ilmu yang diwariskan ke para penerusnya. (AYU/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Diusulkan Jadi Menu Makan Sehat Gratis, Bagaimana Nutrisi Ikan Sarden?

14 Nov 2024

Mencicipi Tahu Kupat Bu Endang Pluneng yang Melegenda Sejak 1985

14 Nov 2024

PP Penghapusan Utang: Beban Utang Nelayan Rp4,1 Miliar di Batang Dihapus

14 Nov 2024

Tanda Kiamat Semakin Bertambah; Sungai Eufrat Mengering!

14 Nov 2024

Sah! Nggak Boleh Ada Pembagian Bansos dari APBD Jelang Coblosan Pilkada

14 Nov 2024

Pesan Sekda Jateng saat Lantik 262 Pejabat Fungsional: Jangan Anti-Kritik!

14 Nov 2024

Memahami Stigma Terhadap Perempuan yang Memilih Menikah Lagi Setelah Perceraian

14 Nov 2024

Lakukan Misi Kemanusiaan di Filipina, 10 Kru Heli Dapat Penghargaan Khusus

15 Nov 2024

Dapatkan Promo Pilkada 10 Persen Tiket Kereta Api untuk Keberangkatan 26-28 November 2024!

15 Nov 2024

Suruh Siswa Sujud dan Menggonggong, Ivan Dijerat Pasal Perlindungan Anak

15 Nov 2024

Soto Rem-Bang Gang Kuwera, Andalan Mahasiswa UNY Memadamkan Kelaparan

15 Nov 2024

Berbahaya, Jangan Googling Kata-kata Ini di Internet!

15 Nov 2024

Peluang Timnas Indonesia Melawan Jepang; Masih Ada Asa untuk Mencuri Poin

15 Nov 2024

JOMO, Menemukan Kebahagiaan dengan Melewatkan Hal-Hal yang Nggak Perlu

15 Nov 2024

Cantiknya Pantai Peyuyon; Serasa Main di Pantai Pribadi

16 Nov 2024

Hari Pemungutan Suara Pilkada 2024 Jadi Hari Libur Nasional

16 Nov 2024

Secuil Potongan Kehidupan Orang Indonesia di Short Video 'We' Karya Aco Tenri

16 Nov 2024

Gawai, Salah Satu Penyebab Kasus Kanker Usus Besar Naik di Kalangan Anak Muda Indonesia

16 Nov 2024

Sekda Imbau ASN Kabupaten Semarang Konsumsi Susu Segar

16 Nov 2024

Promo Besar Belum Tentu Hemat, Hati-Hati Belanja Impulsif!

16 Nov 2024