BerandaIslampedia
Minggu, 24 Mar 2018 11:05

Masjid Kalisoka dan Jejak Para Tokoh Tegal

Masjid Kalisoka. (plus.google.com)

Masjid Kalisoka di Kabupaten Tegal menyimpan sejarah panjang yang melibatkan para tokoh terkemuka pada zaman dahulu. Mereka adalah Ki Gede Sebayu dan Pangeran Purbaya. Sebuah masjid kuno yang masih kokoh dan fungsional.

Inibaru.id – Millens, kalau berkunjung ke Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, kamu bisa mengunjungi sebuah masjid di Desa Kalisoka, Kecamatan Dukuhwaru. Masjid Kewalian Kalisoka atau Masjid Kalisoka ini mempunyai sejarah menarik yang digoreskan oleh para tokoh Tegal pada zaman dahulu, lo.

Sekitar 400 tahun lalu, ada seorang tokoh bernama Ki Gede Sebayu yang diyakini sebagai pendiri Tegal. Sebelum Masjid Kalisoka didirikan, Ki Gede Sebayu mengeluarkan sayembara yang berisi tantangan untuk merobohkan sebuah kayu jati. Jika ada yang berhasil melakukannya, maka sang pemenang dapat menikahi putri Ki Gede Sebayu, Raden Ayu Giyanti Subalaksana.

Konon, pohon jati tersebut hendak digunakan oleh Ki Gede sebagai tiang utama pembangunan masjid. Nah, ada seorang pemuda yang berhasil merobohnya pohon jati tersebut. Dia adalah Pangeran Purbaya yang juga dikenal sebagai Sayyid Abdul Ghofar. Tetapi, kala itu Pangeran Purbaya sedang menggunakan nama Ki Jadhug untuk menyamar.

Baca juga:
Keteladanan Syekh Nahrawi, Ulama Besar Makkah dari Indonesia
Jejak Penyebaran Islam di Purbalingga

“Jadi masjid peninggalan Pangeran Purbaya terbuat dari jati yang digunakan dalam sayembara. Jati itu sangat besar. Tidak ada yang tahu bagaimana Pangeran Purbaya membawanya,” kata juru kunci makam Pangeran Purbaya, Ahmad Agus Hasan Ali Sosrodiharjo, seperti ditulis sindonews.com (30/6/2017).

Bersama Ki Gede Sebayu, Pangeran Purbaya mendirikan masjid yang kini dikenal sebagai Masjid Kalisoka. Sampai sekarang, bangunan masjid ini masih berdiri kokoh. Bahkan, ada beberapa bagian bangunan yang masih asli.

Pesantren-pesantren juga dibangun demi mengajarkan agama Islam kepada masyarakat. Pesantren ini dulu menjadi pusat penyebaran Islam di Tegal, lo. Sayang sekali, kini pesantren ini sudah nggak ada lagi.

Nggak jauh dari masjid tersebut, ada makam Pangeran Purbaya dan Ki Ageng Anggawana, putra Ki Gede Sebayu. Setiap malam Jumat kliwon, para peziarah yang datang dari berbagai daerah ramai mengunjungi kedua makam tersebut. Bahkan, kalau sedang ada pergolakan politik, para tokoh daerah juga mengunjungi kedua makam ini, seperti ditulis oleh cendananews.com (25/3/2017).

Ki Jadhug yang Misterius

Ki Jadhug atau Pangeran Purbaya diyakini sebagai putra dari Kesultanan Mataram. Konon, dia adalah putra Panembahan Senapati. Meskipun, ada pula yang meyakini dia adalah keturunan Turki.

Kedatangannya bermula dari tantangan sang ayah untuk menangkap Pangeran Pasingsingan dari Jawa Barat karena telah mengganggu ketenteraman keraton. Ketika menanyakan pada putra-putrinya siapa yang dapat menangkap Pasingsingan, Pangeran Purbaya menyanggupi.

Baca juga:
Jejak Islam di Afrika di Kanem Bornu
Masjid Baiturrohim Gambiran, Masjid Tertua Saksi Bisu Penyebaran Islam di Pati

Pangeran Purbaya bertemu Pasingsingan di sebuah tegalan yang sekarang menjadi bagian dari Kota Tegal. Dalam pertarungan tersebut, Pasingsingan kewalahan dan kabur. Pangeran Purbaya bisa mengikutinya hingga akhirnya Pasingsingan sujud dan meminta maaf kepada Pangeran Purbaya.

Tetapi, karena nggak jadi menangkap Pasingsingan, Pangeran Purbaya perlu memenuhi perjanjian dengan ayahnya untuk tidak kembali ke keraton. Pangeran Purbaya pun melanjutkan perjalanan ke daerah yang kini menjadi Kalisoka. Karena itulah, Pangeran Purbaya menyamar sebagai Ki Jadhug.

Nah, bagaimana, Millens? Menarik banget sisi historis masjid tua itu. (AYU/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: