BerandaIslampedia
Sabtu, 24 Nov 2017 02:20

Jejak Islam di Jamaika sejak Zaman Perbudakan

Muslimah Jamaika (caribbeanmuslims.com)

Islam pernah dominan di Jamaika, terutama pada masa perbudakan. Setelah masa perbudakan selesai, sebagian besar keturunan budak itu mengikuti agama majikan mereka.

Inibaru.id – Jejak Islam di negara Jamaika telah ada sejak beberapaabad lalu. Dalam artikel “The Lost Story of Islam in Jamaica” dalam situs Islandpen disebutkan, seorang akademikus dari University of the West Indies, Dr Sultana Afroz, mengungkapkan sebuah fakta sejarah yang menyebutkan bahwa Jamaika. Ia mengatakan, para pemimpin Jamaika yang berhasil melawan penjajah seperti Cudjoe, Nanny dari Maroon, Sam Sharp, dan Paul Bogle, merupakan penganut agama Islam.

Dilansir dari Republika.co.id (23/11/2017), menurutnya Afroz, selama abad ke-15, Islam mendominasi Jamaika. Banyak warga Jamaika yang dididik orang-orang Afrika dari empat universitas tertua Afrika.

Lalu, mengapa Islam tidak menjadi agama utama di Jamaika?

Baca juga:
Jamaika, Negeri Kristen yang Ramah Muslim
Mabbarasanji, Kisah Akulturasi Tradisi dan Islam di Sulawesi Selatan

Sultana Afroz mengatakan, sebagian besar muslim di Jamaika merupakan para budak. Mereka tidak diizinkan mengajar anak-anak mereka, baik membaca menulis, termasuk mengajarkan ajaran dan budaya Islam. Mereka wajib menurut pada majikan. Jika tidak, siksaan cambuk atau rantai akan menjadi santapan sehari-hari.

Dari penjelasan Afroz tersebut, tak heran, jika generasi berikutnya tidaklah menganut agama Islam. Bahkan, mengenalnya saja pun tidak. Inilah yang kemudian menjadi isu hangat warga Jamaika, sehingga tak sedikit yang kemudian memeluk agama Islam.

Ulama dari Dewan Islam Jamaika Abdul Baseer menuturkan, muslim pertama Jamaika memang budak. Mereka dibawa oleh orang-orang Eropa dari Afrika Barat ke Jamaika, tempat mereka mencoba untuk berlatih dan menjaga agamanya. Bangsa Maroon, lanjut Baseer, awalnya muslim.

“Namun sekarang ini mereka telah melupakan agamanya. Karena itu, pada pertengahan abad kedua puluh, pegawai kontrak yang bertanggung jawab atas kebangkitan Islam di Jamaika mulai membangun tempat ibadah bagi umat Islam,” kata Baseer dikutip dari artikel “Muslim Minority in Jamaica” dari laman Usinfo.

Baca juga:
Rayouf Al-Humedhi , Pencipta Emoji Berhijab yang Jadi Gadis Berpengaruh
Islam di Tanah Kroasia

 Saat ini, kata Baseer, Islam berpotensi diterima masyarakat Jamaika. Antara muslim dan masyarakat umum pun dapat hidup berdampingan. Para muslim di sana juga bersatu dan saling membantu menjaga keyakinan agama mereka. Bahkan di bidang pendidikan, pihaknya memiliki dua sekolah Islam, yakni Sekolah Dasar Islamiyah dan TK di Masjid Arrahan. Meski hanya dua, sekolah tersebut pun terbuka dan banyak mendidik siswa dari keluarga Kristen.

Selain lembaga pendidikan resmi, berbagai organisasi Islam pun menyediakan kelas pendidikan. Organisasi Islam sangat tersebar di Jamaika. Beberapa, di antaranya, Dewan Islam Jamaika serta Pendidikan Islam dan Dakwah Center di Kingston. Organisasi lain bergerak di Masjid Al Haq di Mandeville, Masjid Al-Ihsan di Negril, Masjid-e-Hikmah di Ocho Rios, dan Islamic Center di Saint Mary. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: