Inibaru.id – Adakah Islam di Republik Dominika? Tentu saja ada meskipun minoritas. Masjid pertama di Negara Persemakmuran di Kepulauan Karibia itu memang baru didirikan sekitar 10 tahun lalu. Tapi jejak Islam di sana sudah sejak zaman perbudakan.
Ya, dikutip dari Republika.co.id (28/12/2017), Circulo Islamico merupakan masjid pertama di Republik Dominika. Masjid yang diberi nama Al Noor itu berada di pusat Santo Domingo, sekitar lima menit berjalan kaki dari Departemen Kepolisian Nasional dan Universitas Unibe.
Letaknya strategis karena bisa dijangkau dari seluruh penjuru kota. Direktur CIRD, Mashkoor menceritakan, masjid kecil di Pedro Lluberes Ave, Santo Domingo itu bukti perjuangan panjang yang dijalani umat Islam. Dia menjelaskan, ada kebutuhan masjid untuk menampung semakin banyaknya siswa Muslim di Republik Dominika. Kebutuhan itu tidak didukung dengan dana yang cukup untuk membeli tanah.
Baca juga:
Islam Pesat di Negeri Ratu Elizabeth
Masjid Bayan Beleq, Saksi Bisu Masuknya Islam di Tanah Lombok
Seorang Muslim bernama Foutory mendengar tentang kebutuhan dana untuk membeli tanah. Dia bertanya berapa banyak uang yang dibutuhkan. Dia memberikan cek untuk pembelian lahan. Ketika tiba waktunya untuk pembangunan, Foutory membuka hati dan dompetnya kemudian membantu membangun masjid.
Pembangunan masjid terus berjalan dengan sumbangan dari jamaah. Instalasi sederhana masjid nggak memerlukan banyak anggaran, tetapi hal-hal sederhana seperti listrik, air, dan perawatan, harus disesuaikan. Di sinilah komunitas kecil umat Islam saling bersinergi untuk mengerjakan apa yang mereka bisa.
Banyak jamaah menyediakan banyak waktu dan sumber daya yang mereka bisa. Mereka membangun jaringan untuk kelangsungan pembangunan masjid hingga selesai.
Tempat sujud itu dibuka setiap hari untuk shalat lima waktu dan menawarkan kelas studi Islam untuk wanita dan anak- anak pada akhir pekan. Di situ juga jadi pusat kegiatan saat Ramadan dan kegiatan muslim lainnya.
Sejak kapan Islam masuk Dominika?
Kedatangan Islam ke Republik Dominika nggak lepas dari perdagangan budak Afrika. Ketika itu pasukan Conquistador Spanyol yang dipimpin Christophorus Colombus mendarat di Hispaniola pada 1492. Pada 1502, dimulailah perdagangan budak di wilayah tersebut.
Gelombang budak pertama yang berasal dari Afrika Barat adalah muslim Wolof yang tersebar di Amerika. Budak yang datang ke Amerika dipaksa untuk memeluk agama mayoritas. Namun, pemaksaan itu nggak berpengaruh. Mereka secara diam-diam tetap menjalani keyakinan sebagai muslim.
Baca juga:
Sebelum Columbus, Islam Sudah Ada di Amerika
Muslim Uruguay, Minoritas Tanpa Tekanan
Budak Wolof berhenti didatangkan dari Afrika pada 1522 setelah pemberontakan budak berskala besar pertama di Amerika yang dipimpin oleh sekelompok muslim. Pemberontakan tersebut terjadi di perkebunan gula Admiral Don Diego Colon putra Christophorus Columbus.
Penghentian kedatangan budak itu sekaligus menghentikan arus muslim ke Dominika. (EBC/SA)