BerandaInspirasi Indonesia
Selasa, 16 Des 2019 11:00

Yuktiasih Proborini, Nggak Kenal Lelah Apalagi Nyerah Menyuarakan Hak Penyandang Disabilitas

Di Kota Semarang ada seorang penyandang disabilitas yang aktif menyuarakan hak-hak rekan-rekannya dalam memperoleh porsi yang setimpal sebagaimana warga negara lainnya. Siapakah dia? Yuk, ketahui lebih jelas.<br>

Inibaru.id – Saat saya menemui Yuktiasih Proborini di Hotel Grasia pada Selasa (10/12) pagi, dia tampak semringah. Bukan, bukan lantaran mau saya wawancara tapi karena cerpennya diterbitkan Balai Bahasa Jawa Tengah.

“Disabilitas adalah keniscayaan,” ujarnya ketika menjawab pertanyaan saya tentang bagaimana keadaan penyandang disabilitas di Kota Semarang.

“Nggak penah ada yang minta dilahirkan seperti ini. Dan nggak ada juga yang menduganya. Semua pemberian yang Maha Kuasa. Bisa karena kecelakaan, penyakit, atau salah minum obat. Kalau sudah begini sampai nangis berdarah-darah pun nggak bisa mengubah keadaan,” tambahnya.

Yuktiasih membaca cerpennya yang baru saja diterbitkan. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Saya nggak menyangka mobilitas perempuan berkursi roda ini tinggi. Kondisinya juga nggak membuatnya bergantung pada orang lain. Salut! Mau pergi ke mana pun, dia memakai jasa ojek mobil daring.

Meski lebih banyak sendiri, tapi dia mengaku nggak pernah merasa sendirian. Baginya, Tuhan selalu bersama dan membantunya. Seperti orang-orang yang membantu mendorong atau mengangkat kursi rodanya dia anggap sebagai perantara dari Tuhan.

Yuktiasih bergerak melalui Sejiwa Foundation. Yayasan ini dia gerakkan bersama Radit Yulianto. Kebetulan partner-nya ini adalah penyandang tunanetra. Sejiwa Foundation mencoba memberdayakan dan berupaya mengikis diskriminasi serta ketidaksetaraan terhadap penyandang disabilitas. Hebat bukan? Sebagai orang yang masih bisa berjalan tegak dan melihat dengan baik, saya merasa nggak ada apa-apanya dibanding mereka.

“Kami nggak butuh dikasihani. Beri kami kesempatan. Ayo libatkan penyandang disabilitas ini sebagai subjek pembangunan yang ikut berencana, melaksanakan dan mengevaluasi. Sebab kami juga punya hak sebagai warga Negara dan kami tahu kebutuhan kami itu apa,” tukas Yukti. Dia rela meninggalkan profesinya sebagai konsultan di Jakarta hanya untuk bergerak bersama Sejiwa Foundation ini.

Dalam pergerakannya, Sejiwa Foundation mencoba menggandeng 5 pilar, yakni Pemerintah, swasta, media, Perguruan Tinggi, dan masyarakat. Dia ingin memberikan pemahaman bagaimana penyandang disabilitas seharusnya diperlakukan. Selain itu lewat Sejiwa pula Yukiasih ingin memupuk rasa percaya diri teman-teman disabilitas.

Yuktiasih Proborini, bergerak melalui Sejiwa Foundation. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Sektor yang sangat Yuktiasih sorot adalah infrastrukur. Dalam hal ini dia sungguh kritis dalam memeringatkan Pemerintah kota untuk lebih bijak mengatur fasilitas bagi penyandang disabilitas. Nggak jarang dia memberi banyak masukan dan kritik.

Rupanya infrastruktur yang dia impikan nggak hanya ramah pada sesamanya, tapi juga untuk kalangan rentan lain seperti ibu hamil, lansia, dan anak-anak.

Sampai sejauh ini, Yuktiasih nggak pernah berhenti dalam mewakili penyandang disabilitas untuk berbicara. Melalui Facebook, radio, dan media apa pun dia terus bersuara.

“Saya nggak akan lelah untuk menyuarakan teman-teman disabilitas. Harapan saya 5 sampai 10 tahun lagi Indonesia sudah ramah bagi penyandang disabilitas,” tutupnya.

Wuih, keren. Semoga harapan Yuktiasih terkabulkan ya, Millens. (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: