BerandaInspirasi Indonesia
Kamis, 13 Jun 2018 09:10

Tri Mumpuni Terangi Desa-desa Terpencil di Indonesia

Tri Mumpuni dan mesin pembangkit listrik buatannya. (bbcindonesia.com)

Banyak daerah terpencil di Indonesia yang punya potensi air melimpah. Di sisi lain, desa-desa itu masih tertinggal sebab belum mendapat pasokan listrik. Tri Mumpuni berusaha menjembatani keduanya.

Inibaru.id – Bersama suaminya, Tri Mumpuni membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebagai sumber tenaga listrik di wilayah yang belum terjangkau oleh PLN. Karena kerja kerasnya, Tri Mumpuni kerap dijuluki “perempuan listrik”.

Konsep PLTMH yang digagas Tri, begitu dia biasa disapa, memanfaatkan potensi energi air di wilayah itu untuk menggerakkan turbin. Salah satu desa yang berhasil diubah Tri menjadi terang adalah Desa Kamanggih, Kecamatan Kahaungu Eti, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Tri membangun PLTMH di sana pada 2011.

Tahu nggak, sebelumnya selama puluhan tahun warga Desa Kamanggih hidup dalam kegelapan. Bahkan untuk mendapat pasokan air yang digunakan sehari-hari, mereka membutuhkan waktu sekitar tujuh jam. Yap, rumah-rumah warga banyak berada di atas bukit sedangkan ketersediaan air ada di bawah bukit.

Dengan adanya PLTMH, warga nggak perlu lagi menghabiskan waktu tujuh jam setiap harinya untuk mengumpulkan air. Listrik yang dihasilkan bisa digunakan untuk menyedot air dari bawah bukit. Nggak hanya itu, listrik juga bisa dimanfaatkan kaum ibu untuk menenun sehingga menambah pemasukan keluarga seperti ditulis finance.detik.com (10/11/16).

Bersama Pangeran Charles. (bbc.com)

Melansir laman idntimes.com (21/4/18), awal ketertarikan Tri membangun pembangkit listrik di desa-desa dimulai pada 1997. Dia dan suaminya berniat mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat di bangku kuliah dengan membangun pembangkit listrik bertenaga air. Desa pertama yang dia “aliri” listrik adalah Dusun Palanggaran, Sukabumi, Jawa Barat. Semua biaya dia tanggung secara pribadi lo.

Menurut Tri, listrik menjadi pembuka pintu peradaban bagi masyarakat desa, Millens. Listrik juga jadi pendorong pembangunan ekonomi desa. Sejak itu Tri mantap mengabdikan dirinya untuk “mengaliri” desa-desa terpencil dengan listrik.

“Ternyata berbuat baik membuat saya ketagihan. Sejak saat itu saya nggak pernah berhenti untuk membuat muka orang-orang desa bahagia,” ungkap perempuan kelahiran Semarang, 54 tahun lalu itu pada finance.detik.com (10/11/16).

Politik dan Prestasi

Saat ini Tri menjabat sebagai direktur Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA). Setidaknya sudah ada 61 desa yang semula gulita menjadi terang berkat Tri dan IBEKA.

Keberhasilan Tri membuatnya diganjar beberapa penghargaan lo. Climate Hero dari World Wildlife Fund for Nature pada 2005, Ramon Magsaysay Award pada 2011, dan Nobel Ashden Awards pada 2012 adalah sederet prestasi yang dia raih.

Bahkan pada ajang Presidential Summit on Enterpreneurship 2010, Barack Obama sebagai presiden Amerika Serikat saat itu secara langsung menyebut nama Tri Mumpuni sebagai perempuan yang sukses membangkitkan tenaga listrik di daerah-daerah terpencil. Keren ya?

Dengan sederet prestasi yang dia miliki, Tri juga sempat beberapa kali mendapat tawaran bergabung menjadi jajaran dewan di Senayan. Nggak cuma itu, dia juga pernah mendapat tawaran sebagai jajaran kabinet kerja kepresidenan. Namun tawaran itu dia tolak.

“Saya takut menjadi jauh dengan desa-desa binaan dan nggak bebas berkarya lagi,” pungkasnya pada idntimes.com (21/4/18). Benar-benar dedikasi yang luar biasa ya, Millens. (IB10/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: