BerandaInspirasi Indonesia
Selasa, 13 Okt 2025 14:13

Serunya Naik Turun Bukit di Perkampungan Padat saat Mengikuti Aktivitas Urban Hiking Semarang

Peserta komunitas Urban Hiking Semarang saat melakukan aktivitasnya. (IG/Urbanhikingsemarang)

Di Kota Semarang, ada komunitas jalan kaki yang seru banget karena sering melakukan aktivitas dengan rute yang naik turun penuh tantangan. Nama komunitasnya Urban Hiking Semarang.

Inibaru.id - Matahari belum menunjukkan berkas sinarnya di ufuk timur pada pukul 04.45 WIB, tapi Nanda sudah mulai mempersiapkan diri. Setelah mandi dan mengenakan kaus olahraga berwarna hijau tua, dia memakai sepatu dan segera menggunakan sepeda motornya untuk mencapai Jalan Dr. Wahidin, Kota Semarang. Di lokasi itulah, pada Sabtu (4/10/2025), untuk kali pertama dia mengikuti aktivitas Urban Hiking Semarang.

Sekitar pukul 05.15 WIB, Nanda dikejutkan dengan banyaknya orang yang melakukan registrasi untuk aktivitas tersebut. Dia menyadari jika pada akhir pekan, komunitas jalan kaki tersebut pasti akan ramai. Tapi, dia nggak menyangka jika peminatnya ternyata begitu banyak.

"Dari zaman kuliah aku tuh penasaran dengan kondisi gang-gang di Kawasan perbukitan Semarang. Pas nemu komunitas ini di Instagram, langsung tertarik dan kontak-kontak pengelolanya, Mas Roy. Aku pikir bakal hanya ada 50-an orang yang ikut, ternyata lebih dari 100-an gini," cerita perempuan yang sudah menginjak usia 25 tahun tersebut.

Pukul 05.30, rombongan komunitas memulai aktivitasnya. Mereka memasuki gang Candi Losmen. Baru sedikit melangkah, pemandangan cantik perkampungan di Kawasan Jomblang dan Tegalsari langsung menyambut. Awalnya, kontur jalannya terus menurun. Setelah beberapa saat, kontur jalannya berubah sedikit naik.

"Aku nggak begitu hapal jalur di dalam gang, tapi kita mengarah ke Jalan Talang yang konturnya menanjak lalu bergeser ke Jalan Leuser. Setelah itu, jalannya naik turun terus sampai ke pertemuan Jalan Tegalsari Raya dan Jalan Kawi," lanjut Nanda yang mengaku cukup kewalahan setiap kali melangkah di jalanan dengan kontur menanjak.

Setelah memasuki kawasan Tegalsari Timur, rombongan terus bergerak di sekitar Jomblang Perbalan. Kontur jalanan semakin ekstrem dengan dua tanjakan curam yang bikin banyak peserta ngos-ngosan. Pihak penyelenggara sampai berkali-kali berteriak meminta peserta untuk nggak memaksakan diri jika memang fisiknya nggak memungkinkan.

Peserta Urban Hiking Semarang saat berada di rute Tegalsari-Jomblang. (IG/Urbanhikingsemarang)

Sekitar pukul 07.10 WIB, Nanda akhirnya berhasil mencapai garis finish yang nggak jauh dari gang Candi Losmen. Di sana, dia berbincang-bincang dengan sejumlah peserta lainnya yang sudah berkali-kali mengikuti aktivitas yang diselenggarakan Urban Hiking Semarang sejak Oktober 2023 ini.

"Setahu saya sudah ada lebih dari 20 rute perjalanan yang disediakan komunitas ini. Saya sudah ikut sejak Juli 2025, tapi nggak bisa selalu ikut setiap pekan. Kalau ada waktu dan fisik juga lagi prima saja," ucap laki-laki paruh baya yang mengaku senang dengan adanya komunitas ini, Hono.

Yap, komunitas ini memang bisa diikuti siapa saja tanpa mengenal usia ataupun status sosial. Banyak anak kecil, anak muda, orang dewasa, hingga orang tua yang ikutan. Syaratnya tentu saja, fisiknya sudah siap untuk berjalan naik turun sepanjang rute.

Nanda sendiri mengaku tertarik untuk mengikuti aktivitas Urban Hiking Semarang di lain waktu. Dia juga sudah mengikuti akun Instagram komunitas tersebut dan selalu mengecek jadwal aktivitas yang selalu dibagikan di akun @urbanhikingsemarang setiap minggu.

"Dalam seminggu diadakan 3-4 kali. Rutenya ganti-ganti. Kita tinggal pilih yang sekiranya cocok aja. Biaya registrasinya hanya Rp5 ribu. Cocok banget buat saya yang pengin olahraga murah dan menyenangkan," pungkasnya.

Hm, dengan adanya komunitas jalan kaki seperti Urban Hiking Semarang, keindahan kawasan perkampungan di Kota Semarang pun jadi semakin terekspos. Lebih dari itu, pengikut komunitas ini pun jadi lebih sehat. Tertarik buat ikutan aktivitasnya, Gez? (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: