BerandaInspirasi Indonesia
Kamis, 4 Sep 2019 13:58

Prie GS Soal Buku Nggak Laku: Ada yang <em>Missing</em>

Prie GS memberi semangat para penulis untuk menerbitkan karya-karyanya. (Inibaru.id/ Agus Budi)

Kamu sudah menerbitkan buku tapi penjualannya nggak sesuai dengan harapan? Atau kamu berniat akan menerbitkan buku dan takut bukumu nggak laku? Kalau jawabanmu iya, kisah penulis Semarang Prie GS akan memberimu inspirasi. Seperti apa ya ceritanya?

Inibaru.id – Pada acara ulang tahun radio Sonora FM Semarang, penulis Prie GS menceritakan pengalamannya dalam dunia penerbitan buku. Dia lebih memilih menerbitkan bukunya sendiri bukan karena menolak penerbit, tapi malah ingin membantu penerbit.

“Aku membantu toko buku agar kuat mengakomodasi buku-bukuku. Kalau nggak laku, bukan karena tidak laku, tapi ada yang missing,” katanya.

Faktor missing di sini dikaitkan dengan segmentasi pembaca. Menurut Prie GS, para pembaca karyanya adalah para leader yang tak sempat ke toko buku. Kalau pun ke toko buku, waktunya nggak tepat karena sudah diretur.

Bukunya berjudul Aku Hidupku Humorku yang dia terbitkan sendiri dijual dengan harga Rp125.000 per buah. Keuntungan yang didapat bisa untuk umroh sekeluarga. Sedangkan royalti dari penerbit mainstream, hanya cukup untuk belanja istri selama sebulan.

“Ternyata ada fakta bahwa toko buku kadang-kadang kelelahan merawat buku karena nggak laku. Saya lihat di toko buku kadang di pojokan sana, sekian bulan. Kadang-kadang malah didiskon limang ewu. Hina men toh. Aku nulis koyo nggawe anak’e,” selorohnya kesal.

Akhirnya dia menempuh jalan nekat lo, Millens. Bukunya yang dijual murah di penerbit mainstream dia borong semua. Lalu buku itu dia jual sendiri dan laris. Baginya penting yakini pada diri sendiri dalam tahap ini. Tuhan nggak memberikan bakat jika nggak bisa jadi rezeki. Hm

“Seperti buku berjudul Mendadak Haji, sisa sekitar seribu sekian, ketahan di penerbit. Penerbit jual lima ribu, tak borong di seluruh gudang. Tak dol 65 ribu, habis. Rejeki kedaulatan itu bukan kalkualasi dagang. Kamu tak tega dengan kekeramatanmu,” katanya.

Prie GS juga mengaku nggak mau menggratiskan bukunya. Ilmu baginya harus berjerih payah. Begitu pun yang dilakukan dalam setiap kelas khusus privat Prie GS. Dia selalu menyugestikan mahal. Sebab baginya itu bagian dari kemartabatan: ilmu kudhu keringeten.

Jadi, Millens, masih berniat nulis buku kan? Semangat ya! (Isma Swastiningrum/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: