BerandaInspirasi Indonesia
Sabtu, 13 Jul 2018 14:21

Titik Terang yang Dinyalakan Pustaka Prana untuk Anak-Anak Lamongan

Kegiatan Jelajah Dongeng ala Pustaka Prana. (Instagram.com/@pustakaprana)

Berawal dari belajar sambil bermain hingga jelajah dongeng, Pustaka Prana ajak anak-anak jalanan hingga berkebutuhan khusus untuk mengembangkan kemampuan berkreasi. Begini kisahnya.

Inibaru.id - Membaca belum membudaya di negeri ini. Khawatir dengan keadaan itu, Pustaka Prana, sebuah komunitas pencinta buku asal Lamongan, Jawa Timur, mendirikan ruang edukasi untuk anak usia dini. Melalui komunitas itu, mereka pengin mengatakan bahwa membaca tidaklah membosankan seperti anggapan kebanyakan orang.

 

Diketuai Delta Samudra, komunitas yang dibentuk pada 7 Oktober 2017 itu mengadakan agenda rutinnya itu saban Minggu pagi yang dipusatkan di Pendopo Alun-Alun Lamongan.

 

Delta mengatakan, mereka sengaja mengadakan acara di tempat terbuka yang banyak dikunjungi orang, terutama anak-anak kecil, agar mudah dilihat dan menarik minat orang untuk bertanya dan turut serta. 

“Ya, biar banyak dilihat anak, termasuk anak jalanan, agar mereka bisa ikut kegiatan yang kami selenggarakan,” ujarnya.

Asah Kreativitas

Sejumlah kegiatan yang Pustaka Prana lakukan di antaranya membuat origami, kolase, menganyam, membuat tempat pensil dari stik, finger painting, membuat jam sebagai media pengenalan waktu, robotika, membuat wayang, dan lain-lain.

Selain itu, Pustaka Prana juga memiliki agenda rutin saban dua bulan sekali, yakni Jelajah Dongeng di desa-desa yang kurang terjangkau di sekitar Kota Lamongan.

Menurut Delta, permainan baik bagi anak-anak. Ini juga bagus untuk proses pembentukan kepribadian anak. Nah, itulah tujuan dari Pustaka Prana, yakni mengajak anak untuk bermain sambil belajar.

Salah satu kreasi dari pelepah pisang dalam kegiatan Pustaka Prana. (Instagram.com/@pustakaprana)

 

Patungan

Pustaka Prana dan ruang edukasi merupakan inisiasi pribadi. Maka, dana yang mereka keluarkan untuk tiap kegiatan mereka juga berasal dari uang saku masing-masing anggota Pustaka Prana. Yap, patungan! Mereka juga memutuskan untuk nggak memungut biaya sepeser pun kepada anak-anak.

Beruntung, kendati nggak banyak, Pustaka Prana acap menerima donasi berupa buku dan fasilititas lainnya dari beberapa pihak.

Agenda rutin Pustaka Prana setiap hari Minggu pagi di Pendopo Alun-Alun Lamongan. (Instagram.com/@pustakaprana)

Pencapaian Pustaka Prana

Bagi Delta dan kawan-kawan, Pustaka Prana merupakan tempat bagi siapa pun untuk memahami sesuatu yang baru. Pustaka Prana juga merupakan tempat hati perlu dilatih dengan membaca dan memahami. Tentu saja ini nggak mudah karena mereka menjalankan semua kegiatan dengan biaya sendiri.

Namun, seakan nggak ada matinya, mereka terus bergerak demi tujuan pertama dan utama, yakni memberi pemahaman anak-anak bahwa membaca itu penting.

Terus berkreasi untuk meningkatkan kreativitas anak-anak jalanan. (@pustakaprana)

Nah, cukup mengispirasi bukan? Kamu juga bisa loh untuk berbagi ilmu dengan sesama dimulai dari hal yang sederhana. Oke, Millens? (Hayyina Hilal/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Jokowi dalam Jajaran Tokoh Terkorup di Dunia

1 Jan 2025

Menko Pangan Zulhas: 2025, Bulog akan Serap Hasil Pertanian Indonesia

1 Jan 2025

Untuk Perikanan Jateng, Menteri KKP Revitalisasi Tambak di Pantura Jawa

1 Jan 2025

Tahun Baru 2025, Begini Tantangan Berat Pers di Masa Depan Menurut Dewan Pers

1 Jan 2025

Tentang Dua Film 'Last Letter' yang Digarap Seorang Sutradara

1 Jan 2025

Libur Sekolah Selama Ramadan 2025; Mendikdasmen: Belum Jadi Keputusan

1 Jan 2025

AQ, Faktor Penting Penentu Kesuksesan Selain IQ

1 Jan 2025

Pemerintah Revisi Aturan PPN 12 Persen, Apa yang Terjadi?

1 Jan 2025

Kata Guru dan Orang Tua Siswa tentang Rencana UN yang Akan Diadakan Kembali

2 Jan 2025

Ttangkkeut, Tempat Warga Korea Melihat Matahari Terbit Pertama di Awal Tahun

2 Jan 2025

YOLO; Filosofi Hidup Sekali yang Memacu Kebahagiaan Plus Risiko

2 Jan 2025

Ada Sampah di Planet Mars, Arkeolog: Jangan Dibuang tapi Dilestarikan!

2 Jan 2025

Hari Pertama 2025: KAI Daop 4 Semarang Berangkatkan 25 Ribu Penumpang, Paling Banyak di Stasiun Tawang

2 Jan 2025

Memagari Kicau Merdu Burung Pleci di Pegunungan Muria

2 Jan 2025

Waktu Terbaik Mengunjungi Kebun Buah Mangunan Yogyakarta

2 Jan 2025

MK Hapus Presidential Threshold, Apa Dampak bagi Demokrasi Indonesia?

3 Jan 2025

Dampak Perkebunan Kelapa Sawit bagi Air dan Udara, Baik atau Buruk?

3 Jan 2025

Kemalasan Nobita, Antitesis Masyarakat Jepang dengan Tradisi Tahun Baru

3 Jan 2025

Pastikan Resolusi Tahun Barumu Bebas FOMO!

3 Jan 2025

Seperti Apa Mekanisme Tilang dengan Sistem Poin di SIM yang Berlaku Mulai 2025?

3 Jan 2025