BerandaInspirasi Indonesia
Kamis, 15 Apr 2020 09:41

Intip-Intip Protokol Kesehatan para Sukarelawan di Semarang Sebelum Beri Bantuan

Seoranng sukarelawan yang sedang mengenakan sarung tangan. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Memberikan bantuan kepada masyarakat bukan berarti lupa terhadap kesehatan diri sendiri. Selain menjaga asupan vitamin, ini adalah protokol kesehatan yang diterapkan para sukarelawan saat menyalurkan bantuan kepada masyarakat.

Inibaru.id - Di tengah kesibukan membagikan bantuan kepada masyarakat, salah satu yang bikin khawatir adalah kesehatan para sukarelawan itu sendiri. Gimana lagi, kebiasaan tepa slira yang mendarah daging memang bikin kalimat “kesehatanmu itu lo” kini sangat bermakna. Ya, saya menemui para sukarelawan dari Gusdurian Peduli dan Jaringan Lintas Agama di Kota Semarang, Selasa (14/4) siang.

Dari beberapa sukarelawan bermasker yang tengah sibuk mempersiapkan data penerima bantuan, saya bertemu dengan Setyawan Budi, Koordinator Divisi Advokasi Gusdurian Peduli Kota Semarang. Dia yang bertugas mengumpulkan data penerima, menyeleksi hingga mendampingi pembagian bantuan tersebut mengaku punya standar protokol kesehatan yang dia dan kawan-kawannya terapkan.

Menurutnya, untuk menerapkan konsep physical distancing yang tengah didorong oleh pemerintah, dia mengaku harus membatasi jumlah sukarelawan yang ditugaskan.

“Kami membatasi jumlah, sukarelawan yang terlibat tidak banyak, tidak lebih dari 10 orang,” tuturnya.

Benar saja, nggak banyak sukarelawan yang dia ajak ke lapangan. Setiap orang pun punya tugas masing-masing, sopir, pengangkut logistik, pewawancara, videografer dan bagian dokumentasi berupa berkas.

Dia mengaku dalam memberikan bantuan ke masyarakat juga berupaya agar suasananya nggak bergerombol dan memberikan jarak minimal 1 meter pada setiap orang.

“Kami upayakan agar tidak berada dalam jarak 1 meter, kami berupaya menerapkan hal itu saat pembagian bantuan,” terangnya.

Selain itu, lelaki yang akrab disapa Wawan ini juga memaksa sukarelawan agar memakai masker dan sarung tangan ketika turun ke lapangan. Hal ini bermaksud sebagai upaya melindungi diri dan orang lain juga.

“Kami selalu menggunakan masker dan membawa hand sanitizer,” ungkapnya.

Poster kesehatan yang dibagikan kepada masyarakat. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Yap, selepas doa untuk kelancaran acara, mereka nggak lupa mengenakan hand sanitizer, kaos tangan dan masker. Bahkan salah satu sukarelawan sempat membagikan vitamin c untuk menjaga kesehatan tubuh. Luqy, seorang sukarelawan mengaku kepanasan setelah beberapa detik mengenakan sarung tangan karet.

“Baru sebentar saja sudah panas banget, ternyata gini yang dirasakan para tenaga kesehatan,” selorohnya.

Selain menerapkan protokol kesehatan bagi diri sendiri, mereka juga memberikan paket kesehatan bagi penerima bantuan berupa masker, hand sanitizer, disinfektan, dan poster edukasi tentang corona. Nggak lupa, jika waktu pembagian masih panjang, para sukarelawan ini menyempatkan diri untuk memberikan edukasi singkat kepada masyarakat.

Kalau kamu, protokol kesehatan apa yang biasanya kamu terapkan, Millens? (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: