BerandaInspirasi Indonesia
Selasa, 20 Apr 2020 13:21

Gerilya Pasukan Tanpa Lelah di Balik Kardus Bantuan Sosial Pemkot Semarang

Gerilya Pasukan Tanpa Lelah di Balik Kardus Bantuan Sosial Pemkot Semarang

Suasana pengemasan sembako di Balai Kota Semarang. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Para sukarelawan yang saban harinya berjibaku mengemasi sembako di Balai Kota Semarang merupakan para anggota Pramuka dari berbagai daerah dan instansi di Kota Semarang. Meski bekerja di tengah pandemi, tapi mereka memiliki SOP yang ketat, terlebih soal kesehatan.<br>

Inibaru.id - Belakangan halaman Balai Kota Semarang tampak sesak. Di mana-mana kardus berisi sembako. Tempat itu kini lebih mirip gudang. Yap, di Pemerintah Kota Semarang dibantu sukarelawan tengah menyiapkan bantuan-bantuan yang akan didistribusikan kepada masyarakat terdampak corona.

Sukarelawan ini merupakan pegiat Pramuka Semarang dari berbagai tingkat organisasi termasuk bhayangkara, Millens. Mereka sudah bekerja sejak Kamis (9/4/2020), lo. Nggak cuma anggota Pramuka, sukarelawan dari komunitas dan orang umum juga ada.

Ketua Kuartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Semarang Adi Tri Hartanto menjelaskan bagaimana para sukarelawan ini bekerja.

Salah seorang petugas sedang mengecek kardus sembako. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>
Salah seorang petugas sedang mengecek kardus sembako. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

“Untuk kemanusiaan, kami enggan diberi upah. Kalau diberi upah pun ya mungkin cukup makan saja sudah cukup,” ujarnya. “Selain itu ini juga sebagai pendidikan karakter,” sambungnya.

Kerja para sukarelawan ini terbagi ke dalam dua shift, pagi dan sore. Shift pagi berjalan dari pukul 08.00-14.00 WIB dilanjutkan shift sore sampai pukul 20.00 WIB.

Sejauh ini tercatat 450 sukarelawan yang bergantian membantu di sini. Tadinya Pemkot Semarang hanya meminta 100 orang. Membludaknya jumlah sukarelawan membuat Adi senang.

“Dalam satu shift ada 50 sampai 75 orang. Kalau banyak orang begini, pekerjaan jadi cepat selesai,” katanya.

Atas nama satu solidaritas pramuka, mereka saling bahu-membahu mengalirkan bantuan sosial. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Meskipun bekerja di tengah pandemi, Adi memastikan para sukarelawan sudah memiliki SOP untuk pengamanan diri. Selain itu dari Pramuka Kota Semarang sudah membekali dengan sarung tangan, hand sanitizer, masker, dan yang pasti akan memberi asuransi jika terjadi sesuatu.

Selain itu, pengecekan suhu badan juga dilakukan secara rutin. Kemudian petugas Ambulans Hebat juga selalu siaga di lokasi.

“Masing-masing dalam satu minggu sudah dibagi menjadi 3 hari kerja. Jadi stamina bisa selalu terjaga,” pungkas Adi.

Dari 90 ribu paket sembako yang disiapkan setiap harinnya para sukarelawan bisa mengemas 4 ribu sembako. Masing-masing pun punya tugas, dari yang menyetaples kardus, menata hingga memasukkan sembako.

Nah, sudah lihat bagaimana mereka bekerja untuk masyarakat kan? Sekarang giliran masyarakat yang bekerja untuk mereka dengan tetap di rumah. Setuju, Millens? (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025

Mereka yang Terlibat dalam Suap Putusan 'Onslag' Kasus Korupsi Minyak Goreng

15 Apr 2025

Harus Bagaimana Agar Ambulans Nggak Lagi Kena Tilang ETLE?

15 Apr 2025

Warga Semarang Sambut Gembira Penghapusan Denda Pajak Kendaraan

15 Apr 2025

Berasal dari Tradisi Eropa, Kelinci Paskah Jadi Simbol Kesuburan

15 Apr 2025

Alasan Sejumlah Asosiasi Jurnalis Menolak Program Rumah Subsidi Wartawan

16 Apr 2025

'Burning'; Ketika Ending Sebuah Film Justru Bikin Bingung Penontonnya

16 Apr 2025