BerandaInspirasi Indonesia
Sabtu, 18 Nov 2022 09:20

Cerita Kampung KB Gadis Cilacap, Dulu Bikin Risau, Kini Semakin Hijau

Taman di Kampung KB Gadis Tegalreja, Cilacap. (Tribunbanyumas/Permata Putra Sejati)

Kampung KB yang ada di Kelurahan Tegalrejo, Cilacap Selatan, dulu identik dengan tempat tawuran dan mabuk-mabukan. Tapi, berkat perubahan yang dibuat warga, kampung ini kini menjadi bersih, rapi, dan bahkan semakin hijau. Seperti apa ya cerita perubahannya?

Inibaru.id – Kampung-kampung di kawasan perkotaan yang berada di dekat bantaran rel kereta api biasanya identik dengan lokasi yang kumuh dan penuh dengan masalah sosial. Hal ini berlaku di RW 3 dan 4 Kelurahan Tegalreja, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap sebelum 2017. Saat itu, banyak orang yang enggan untuk bertandang atau lewat kawasan tersebut.

Bagaimana nggak, di sana sering terjadi tawuran anak muda akibat pengaruh minuman beralkohol. Ditambah dengan adanya tempat pembuangan sampah (TPS) di bantaran rel dengan panjang sekitar 210 meter tersebut, kesan kumuh pun semakin kuat di sana.

Masa-masa kelam kampung pinggiran rel kereta api berubah sejak 2017 silam. Muhlasin, salah satu warga di sana menceritakan bahwa titik balik perubahan kampung itu ada pada saat Presiden Joko Widodo mencanangkan tempat itu menjadi Kampung KB.

“Dulu Pak Presiden mencanangkan Kampung KB pada akhir 2016. Awal 2017, warga pun secara swadaya mulai tergerak untuk membenahi kawasan ini,” ungkap laki-laki 58 tahun tersebut sebagaimana dilansir dari Suara, Rabu (26/10/2022).

Warga Berbenah

Perubahan kawasan menjadi tempat yaang bersih dan rapi juga mengubah pola pikir para warganya. (Antara/HO-PT KPI RU)

Warga langsung fokus ke tiga hal yaitu pembenahan bantaran rel kereta api, tempat pembuangan sampah, dan lokasi yang jadi tempat remaja berkumpul untuk mabuk-mabukan. Mereka kemudian membentuk Kampung Gadis yang merupakan akronim dari Guyub, Aman, Damai, Indah, Sejahtera.

“Dari situlah, masyarakat mengubah bantaran rel kereta ini menjadi taman yang bersih dan indah,” ujar laki-laki yang menjabat sebagai Ketua Umum Kampung KB Gadis Tegalreja tersebut sebagaimana dilansir dari Republika, Jumat (28/10).

Perubahan kawasan bantaran rel kereta api yang awalnya terkesan kumuh menjadi rapi ternyata ikut mempengaruhi pola pikir warga sekitar. Kini para warga selalu menjaga kebersihan area tersebut. Para remaja pun sungkan untuk mabuk-mabukan di sana.

Membuat Taman Hidroponik

Taman Hidroponik di Kampung Gadis Cilacap. (Republika/Dok Kampung KB Gadis Kelurahan Tegalreja).

Di lingkungan yang tepat, ide-ide kreatif pun bermunculan. Warga terpikir untuk membangun taman hidroponik agar kawasan bantaran rel Kampung Gadis jadi lebih produktif. Ide ini sampai terdengar oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap. Perusahaan ini pun menggelontorkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung masyarakat mewujudkan ide tersebut.

Pada 2019, Greenhouse untuk taman hidroponik tersebut sudah berdiri. Meski begitu, baru 3 warga yang berminat untuk menjadi petani di tempat tersebut. Lambat laun, jumlah petaninya semakin bertambah dan kini menjadi 20 orang. Mereka menanam pokcoy, selada air, seledri, dan cabai merah.

“Sudah ada 10 rangkaian pipa dengan 128 lubang tanaman sayur di setiap rangkaian. Setidaknya, satu rangkaian hidroponik bisa memproduksi 30 sampai 40 ikat sayuran dalam waktu satu setengah bulan,” cerita Kasiatun, salah seorang petani dari RT 1/3 Kelurahan Tegalreja.

Kini, taman hidroponik tersebut mampu menghasilkan omzet Rp500 ribu setiap kali panen. Warga juga senang karena lokasi tersebut sering kedatangan pengunjung dari daerah lain yang pengin melihat dan belajar secara langsung kegiatan warga. Stigma kampung kumuh dan penuh dengan kenakalan remaja pun hilang.

Kegiatan positif yang dilakukan warga Kampung KB Gadis di Kelurahan Tegalreja Cilacap ini memang pantas untuk ditiru ya, Millens. (Arie Widodo/E10).

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: