Inibaru.id – Di Cilacap terdapat destinasi wisata religi yang cukup terkenal bernama Gunung Srandil. Yang menarik, kawasan wisata religi Gunung Srandil bukanlah nama gunung yang sebenarnya, realitanya hanyalah sebuah perbukitan kecil di dekat Pantai Glempang Pasir, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Omong-omong, banyak masyarakat yang sangat mempercayai Gunung Srandil sebagai tempat yang sakral dan memiliki kekuatan gaib. Kekuatan-kekuatan yang disakralkan di Gunung Srandil dipercaya masyarakat dan para peziarah mampu menangkis segala macam bahaya dan mengabulkan semua doa maupun permintaan.
Gunung Srandil nggak hanya dikenal di kalangan masyarakat daerah Cilacap, tapi juga pengunjung dari berbagai daerah seperti, Kalimantan, Sumatera, Bali, dan Sulawesi. Kawasan Gunung Srandil memiliki banyak tempat menarik yang bisa kamu kunjungi, lo, Millens.
Biasanya sih, saat berkunjung, mereka memiliki tujuan yang berbeda-beda misalnya ziarah, ritual agama, hingga napak tilas.
Lantas apa saja tempat yang bisa kamu kunjungi di Gunung Srandil? Yuk simak!
Wihara hingga Mushola
Wihara di lingkungan Gunung Srandil bernama Wihara Tri Ratna. Wihara ini dibangun oleh Bhikkhu Dhamma Tejo pada 2007 silam. Yang unik, Wihara ini dihiasi dengan pohon bodhi besar yang diperkirakan ditanam pada 1976 dan berhadapan langsung dengan musala yang digunakan oleh umat Islam untuk beribadah.
Oya, saat ada acara keagamaan Buddha, halaman ini akan digunakan. Bahkan kadang terdapat pertunjukan wayang pada waktu tertentu.
Makam Prajurit Diponegoro
Di Gunung Srandil terdapat area makam yang dibagi menjadi dua bagian. Keduanya merupakan rangkaian berurutan yang biasa digunakan oleh peziarah.
Di sini, kamu bakal menjumpai dua makam prajurit Diponegoro bernama Kuncisari dan Danasari yang kemudian disebut makam Sukmasejati.
Beberapa Petilasan
Beberapa petilasan yang ditemukan di kawasan Gunung Srandil ini menjadi bukti adanya penyebaran agama Islam pada masa lalu. Kamu bisa mengunjungi petilasan Dompo Awang atau Eyang jambu. Nama ini diberikan karena ada pohon jambu yang tumbuh di samping petilasan tersebut.
Kemudian, petilasan Mbah Gusti Agung Heru Cokro Prabu atau Syekh Bribin. Petilasan ini sering dijadikan sebagai tempat meditasi baik di hari biasa atau pada hari khusus untuk mencari wangsit atau petuah. Selain itu, di petilasan ini juga diyakini sebagai tempat berkumpulnya para penghuni gaib bumi Nusantara.
Nama-nama petilasan lain seperti petilasan Eyang Sukma Sejati yang terletak agak di luar gunung, petilasan nini Dewi Tanjung Sekarsari yang dipercaya adalah istri dari Kiai Semar, dan petilasan Kaki Tunggul Sabdo Jati Doyo atau Kiai Semar.
Di petilasan-petilasan inilah para peziarah memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar hajatnya terkabul. Nggak jarang, para peziarah juga membawa barang-barang khusus, seperti kembang setaman, minyak wangi, rokok kretek, kemenyan, dan sesajen lainnya.
Menarik ya? Mau ke sana juga nggak, Millens? (Sol, Bri/IB32/E05)