BerandaInspirasi Indonesia
Sabtu, 12 Sep 2025 09:01

Berkat Pemuda Lokal, Selokan Mataram Bersolek Menjadi Tempat Wisata Kano

Aktivitas berkano di Selokan Mataram di Yogyakarta. (Kompas/Yustinus Wijaya Kusuma)

Berawal dari bersih-bersih Selokan Mataram, pemuda dari Dusun Trini, Kalurahan Trihanggo, Sleman malah membuka wahana wisata bermain kano di sana. Seperti apa ya ceritanya?

Inibaru.id – Siapa sangka, Selokan Mataram yang dulu hanya dikenal sebagai saluran irigasi, kini berubah menjadi wahana bermain kano yang menyenangkan. Bukan karena proyek pemerintah atau program instansi besar, tapi berkat tangan-tangan pemuda hebat dari Dusun Trini, Kalurahan Trihanggo, Kapanewon Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Selokan Mataram bukan saluran biasa. Kanal ini dibangun pada masa pendudukan Jepang, tepatnya antara tahun 1942 hingga 1944. Mengalir dari Sungai Progo di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, hingga Sungai Opak di Sleman, kanal ini jadi salah satu warisan berharga bagi masyarakat DIY yang mengairi ribuan hektare lahan pertanian dan kini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya.

Namun, seiring waktu, wajah Selokan Mataram di banyak titik mengalami kemunduran. Bukan hanya alirannya yang terkadang tersumbat, tapi juga berubah menjadi tempat pembuangan sampah rumah tangga. Di Dusun Trini, kondisi ini memicu keprihatinan sekelompok anak muda.

“Sebelumnya, selokannya kotor banget. Banyak beling, sampah plastik, karung-karung, bahkan anjing mati pernah kami temukan,” cerita Ilham Haris Almeida Rahman, pemuda setempat yang menjadi motor penggerak aksi bersih-bersih sebagaimana dinukil dari Kompas, Kamis (11/9/2025).

Awalnya, kegiatan ini dimulai secara sederhana. Ilham dan empat orang temannya hanya ingin membersihkan area selokan untuk keperluan lomba 17-an. Namun, dari kegiatan satu hari itu, tumbuh tekad untuk melanjutkannya secara rutin. Mereka lalu mulai menyisir selokan di depan rumah dan terus bergerak ke arah hilir.

“Kita survei lokasi mana yang paling perlu dibersihkan, tanpa mengubah fungsi utama Selokan Mataram sebagai saluran irigasi,” jelasnya.

Selokan Mataram dikenal sebagai saluran irigasi yang kaya sejarah. (Gustav Subagio)

Setelah aliran air jernih kembali, muncul ide untuk menjadikan Selokan Mataram sebagai lokasi berkano.

“Waktu itu iseng aja. Setelah bersih dan air cukup tinggi, kami coba beli satu kano karet dan nyobain,” tutur Ilham sambil tertawa.

Kini, mereka punya enam kano lengkap dengan pelampung dan helm. Aktivitas ini jadi semacam bonus dari aksi lingkungan mereka. Kano bisa dipakai di aliran sejauh 1,5 kilometer, menyusuri selokan yang dulu kotor dan terabaikan.

Sayangnya, aktivitas ini masih bergantung pada debit air. Biasanya sih, setelah surut pada Selasa dan jembali naik debit airnya pada Rabu, mereka baru bisa berkano pada Kamis usai proses pembersihan.

Menariknya, kegiatan ini nggak eksklusif. Siapa pun boleh ikut bermain kano tanpa biaya, dengan syarat ikut menjaga kebersihan.

Tak hanya sebatas bersih-bersih dan membuka wahana wisata kano, para pemuda dari Dusun Trini juga menyimpan mimpi besar, yaitu membangkitkan geliat UMKM lokal. Mereka percaya, keramaian yang hadir dari aktivitas ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi warga sekitar.

Untuk mewujudkan mimpi tersebut, mereka juga mulai mengurus legalitas, perizinan ke pemerintah desa, dan bahkan melakukan komunikasi dengan pengelola rafting professional seperti dengan pengurus rafting di Sungai Elo, serta tim SAR untuk mengetahui standar keamanan aktivitas tersebut.

Dari aksi kecil membersihkan selokan, kini pemuda Trini menciptakan gelombang perubahan. Tak hanya menghidupkan kembali Selokan Mataram, tapi juga membuka ruang baru untuk rekreasi, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Siapa sangka, perubahan bisa dimulai dari selokan depan rumah? Salut banget dengan mereka ya, Gez! (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: