BerandaInspirasi Indonesia
Selasa, 2 Mei 2022 17:00

Becak Sutopo dan Perpustakaan Keliling di Sudut Yogyakarta

Sutopo hanya ingin memberi akses bacaan kepada masyarakat secara gratis. (Instagram/Infojogja.co)

Berawal dari hobi membaca buku di becak sembari menunggu penumpang, kini Sutopo bersama becak dan koleksi bukunya mampu menarik minat baca siapapun yang melihatnya.

Inibaru.id - Becak merupakan salah satu alat transportasi beroda tiga yang digerakkan dengan tenaga manusia. Di Yogyakarta tepatnya di Jalan Tentara Pelajar, Jetis, Kota Yogyakarta kamu akan menemukan sebuah becak unik dan nyentrik di mana ada perpustakaan di Becak tersebut. Yap, Becak Pustaka namanya, pemiliknya mempersilakan siapa saja untuk membaca dan meminjam buku secara gratis dari becak yang dipenuhi dengan lukisan mural di seluruh bodinya ini.

Pemilik Becak unik ini adalah Sutopo. Dia merupakan pensiunan PNS yang berhenti bekerja pada 2003 dan mulai mengayuh becak pada 2004. Alasannya, supaya tetap aktif mencari nafkah dan nggak berhenti beraktivitas.

Berawal dari Ketidaksengajaan

Sutopo yang memiliki hobi membaca sejak kanak-kanak ternyata masih melakukan hobinya bahkan di sela-sela waktu menunggu penumpangnya.

Siapa sangka, pada 2017 seorang pelanggan yang menyadari kegemaran Sutopo membaca buku tergerak untuk menyumbangkan 40 buku kepadanya. Setibanya di rumah, Sutopo membuat rak buku sederhana yang bentuknya disesuaikan dengan sisi sandaran belakang dan sisi bagian kanan kiri becak. Yup, dari situlah Becak Pustaka Sutopo ini lahir.

Sejak saat itu, koleksi buku Becak Pustaka milik Sutopo terus bertambah mencapai 100 buku dengan beragam topik,. Cerita anak, sejarah, pendidikan, ekonomi, hingga kisah orang sukses semuanya ada. Oya, buku-buku koleksinya dia peroleh dari sumbangan para penumpang dan beberapa penerbit buku, Millens.

Dengan menggunakan becak listrik, harapannya dapat menjangkau masyarakat lebih luas lagi. (Askrindo)

Keberhasilan Becak Pusataka Sutopo

Nggak hanya becak Sutopo yang menarik, tapi aneka buku koleksi miliknya juga menarik minat baca banyak orang. Pembaca buku Becak Pustaka sangat beragam, mulai dari mahasiswa hingga pemulung. Sutopo memberi kebebasan kepada para peminjam, berapa pun buku yang dipinjam, mau dibaca di mana saja, dan sampai kapan pun dipinjam buku itu dari perpustakaan miliknya.

Keunikan perpustakaan berjalan milik Sutopo ini juga membuat banyak wartawan dari berbagai media meliputnya. Nggak heran jika Becak Pustaka Sutopo makin terkenal ke seluruh Indonesia. Omong-omong, Sutopo juga mendapatkan banyak penghargaan karena telah membantu meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia dan ikut menyukseskan program Gerakan Indonesia Membaca (GIM), lo.

Kini, Becak Pustaknya sudah berubah menjadi Becak Listrik Pustaka. Dengan becak yang dimilikinya kini, Sutopo lebih mudah untuk menyebarkan budaya literasi di Kota Yogyakarta.

Kalau pas mengunjungi Yogyakarta, boleh juga nih baca buku di Becak Pustaka. (Bbc, Med, Phi/IB32/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024