BerandaInspirasi Indonesia
Selasa, 17 Feb 2020 08:00

Bangga Perkuat Tim Kampung Halaman, Muhammad Ridwan Ingin Punya Peran Penting di PSIS Semarang

Muhammad Ridwan diharapkan mendongkrak prestasi PSIS. (Inibaru.id/ Audrian F)

Menjelang bergulirnya Liga 1 2020, PSIS Semarang mendatangkan banyak pemain muda. Salah satunya ialah Muhammad Ridwan. Pria kelahiran 13 Juni 2000 ini ingin banyak berkontribusi buat PSIS Semarang.<br>

Inibaru.id - Menyongsong musim Liga 1 2020, PSIS Semarang terus memperkuat diri. Termasuk dengan merekrut pemain-pemain muda berprestasi. Salah seorang pemain muda yang bergabung dengan skuad Mahesa Jenar tersebut ialah Muhammad Ridwan.

Ridwan didatangkan PSIS setelah 2019 lalu merumput bersama Persela Lamongan. Saya nggak asing dengan remaja kelahiran 13 Juni 2000 ini. Dia pernah satu klub sepak bola dengan adik saya sekitar 6 atau 7 tahun lalu di Sekolah Sepak Bola (SSB) Tugu Muda.

Kala itu bagi anak yang masih berusia belasan tahun, posturnya cukup tinggi. Praktis, dengan kelebihan tersebut membuat dia lebih mudah merebut bola dari anak-anak seusianya. Dari pengamatan saya, dia lihai mencetak gol-gol penting.

Muhammad Ridwan saat menendang penalti dalam latihan sesi pagi PSIS Semarang. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Bakatnya tersebut juga belakangan saya lihat saat terakhir membela Persela Lamongan. Secara pribadi, saya mengenal pemuda ini santun dan rajin salat. Dia juga fokus tatkala menghadapi pertandingan. Saya kira karier baiknya dalam mengarungi sepakbola Indonesia, mulai dari Timnas U-16, Sriwijaya FC, Persela, hingga terakhir PSIS Semarang, juga bagian dari ikhtiarnya.

Terus terang saya nggak menyangka kalau hanya dalam beberapa tahun bocah santun tersebut kembali lagi ke Semarang dengan status yang mentereng. Kedatangannya disorot ratusan pasang mata dan anak-anak setiap sore antre meminta tanda tangan serta fotonya di Stadion Citarum.

Mendekati bergulirnya Liga 1 2020 Ridwan terus semangat mengikuti latihan pagi-sore PSIS Semarang. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Saya menemuinya selepas berendam air dingin di sela-sela latihannya bersama PSIS. Jari kakinya sampai melepuh karena terus bergesekan dengan sepatu bola setiap pagi dan sore. Alhasil, balutan perban pun menghiasi. Hm, inilah pengorbanan. Meski luka di sana-sini, Ridwan mengaku bangga bisa membela tim PSIS.

“Memilih jalan hidup sebagai pemain bola ini saya sudah cukup mengorbankan banyak hal. Pertama jelas keluarga. Yang kedua saya nggak bisa hidup layaknya anak-anak muda yang bisa dengan mudah main-main. Harus selalu fokus latihan. Apalagi mendekati kompetisi ini latihannya pagi-sore,” ujar Ridwan, Jumat (7/2).

Muhammad Ridwan ingin berkontribusi banyak buat PSIS. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Kebanggaannya tersebut tentu diiringi tekad untuk menorehkan prestasi bersama PSIS Semarang. Dia mengaku akan total mengerahkan kemampuannya.

“Saya yakin bisa membawa PSIS lebih baik terutama memperbaiki klasemen agar nggak seperti tahun lalu. Untuk target pribadi sendiri saya nggak ingin menyebut jumlah, tapi dengan setulus hati ingin banyak mencetak gol dan asis,” ungkapnya.

Dalam sebuah tim sepak bola, pemain muda selalu menjadi tumpuan harapan. Perjalanan Ridwan tentu masih panjang dan nggak mudah, Millens. Namun saya yakin bocah kelahiran Kendal ini punya masa depan yang baik khususnya buat PSIS Semarang. (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024