Inibaru.id – Beberapa tahun belakangan, masyarakat mulai sadar akan pentingnya mangrove untuk menahan abrasi. Mereka lantas berbondong-bondong untuk menanam mangrove di daerah pesisir pantai. Kini banyak hutan mangrove yang bisa kita jumpai.
Di Indonesia, mangrove yang kerap ditemukan yakni Rhizophora, Sonneratia, dan Avicennia sp. Mangrove-mangrove itu dipercaya dapat menahan abrasi sehingga bisa melindungi warga yang tinggal di wilayah pesisir pantai.
Selain menahan abrasi, mangrove nyatanya memiliki banyak manfaat lain. Setiap bagian dari pohon mangrove bahkan mempunyai manfaat yang berbeda.
Infografik manfaat mangrove. (Inibaru.id/Nafis Ghifary)
Akar pasak (pernapasan) dari mangrove jenis api-api (Avicennia sp) dan tancang (Bruguiera sp) misalnya. Akar tersebut nggak hanya digunakan untuk pernafasan tanaman, tapi juga berperan dalam membersihkan zat kimia dari air yang mengalir ke laut. Dengan demikian, air yang ada di laut menjadi bersih.
Daun dan kulit mangrove juga bisa digunakan sebagai obat. Daun mangrove bisa digunakan untuk menyembuhkan infeksi atau bisul, sedangkan kulit kayunya dapat digunakan sebagai obat pelangsing dan masalah pencernaan.
Sementara itu, buah mangrove juga bisa diolah menjadi berbagai penganan. Buah mangrove api-api bisa diolah sebagai bahan campuran membuat kue. Selain kue, buah itu juga bisa diolah menjadi sirup, kecap, bahkan permen.
Kandungan tanin pada Rhizophora mucronata juga bisa disulap menjadi pewarna alami pakaian. Pewarna tersebut bisa digunakan untuk mewarnai batik seperti yang dilakukan UMKM Srikandi dan Wijayakusuma yang ada di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Semarang.
Wah, banyak sekali ya manfaat mangrove. Jadi, nggak ada salahnya menanam mangrove di daerah pesisir pantai. (IB18/E04)