BerandaIndo Hayati
Jumat, 8 Feb 2018 08:14

Senarai Flora Identitas Daerah di Jawa Tengah: Kawista, Maskot Rembang yang Berpeluang Diekspor

Buah kawista (Limonia acidissima) (pertanian99.com)

Buah kawista yang dijadikan maskot Kabupaten Rembang, Jawa Tengah ini nggak sepopuler bebuahan yang biasa mejeng di lapak buah. Perlu dibudidayakan benar-benar karena tetap punya peluang jadi komoditas ekspor.

Inibaru.id –  Barangkali buah ini kurang populer. Selain bukan buah yang selalu mejeng di lapak bebuahan, atau buah musiman yang selalu diburu kala musimnya tiba, juga nggak banyak dibudidayakan. Tempat tumbuhnya pun nggak banyak. Jangankan di Nusantara, di Pulau Jawa saja tempat pohon buah ini bertakhta bisa dihitung dengan jari.

Nama buah itu kawista atau Kawis yang secara ilmiah disebut Limonia acidissima. Di Pulau Jawa, pohon penghasil buah ini banyak dijumpai di wilayah Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Wajar saja, kawista lalu dijadikan flora identitas kabupaten paling timur di pantai utara Jawa Tengah itu.

Mengapa kurang populer? Memang sih buah itu bisa dimakan langsung. Tapi baunya yang menyengat membuat kurang disukai. Lagian nggak banyak gerai buah yang menjualnya. Pemanfaatan buah itu lebih banyak dijadikan sirup atau dodol. Dan sirup kawista termasuk jadi andalan daerah Rembang.

Mari kita tilik lebih jauh buah yang jadi maskot Rembang ini.

Baca juga:
Batuk atau Gangguan Menstruasi? Makan Kawista Deh!
Senarai Fauna Identitas Daerah di Jawa Tengah: Kijang, Si Gesit dari Lasem, Rembang

Dikutip dari laman alamendah.org, selain dikenal dengan nama kawista atau kawis di Jawa, orang Bali menyebutnya kusta (wow, nama yang mengingatkan kita pada penyakit yang mengerikan, ya). Dalam bahasa Inggris, tanaman ini dikenal sebagai indian woodapple atau elephant apple. Dari nama versi Inggris itulah terketahui bahwa kawista berasal dari India.

Demen Daerah Kering

Perlu Millens ketahui, pohon kawista menyukai daerah kering. Batangnya relatif kecil dan bisa mencapai tinggi hingga 12 meter dengan cabang dan ranting yang ramping, serta memiliki kebiasaan meluruhkan daunnya. Cabang pohonnya biasa ditumbuhi duri. Daunnya majemuk berukuran panjang hingga 12 sentimeter, dan anak daunnya berhadapan, dua sampai tiga pasang.

Bunga kawista biasanya bergerombol dengan warna putih atau hijau dan kemerahan. Bunga keluar dari ketiak daun atau terletak di ujung ranting. Buah kawista berbentuk bulat, berkulit keras dan bersisik, dengan warna cokelat keputih-putihan. Daging buahnya berbau harum (ada yang menyebutnya menyengat) berwarna cokelat kehitaman.

Oya, buah kawista yang telah cukup masak akan jatuh dengan sendirinya. Karena kulit buahnya yang keras, meskipun jatuh buah ini tidak akan rusak.

Habitat dan Penyebaran Kawista

Seperti sudah disebutkan, pohon kawista tumbuh di daerah tropis dengan kondisi tanah yang kering. Tumbuhan ini merupakan tanaman dataran rendah yang mampu tumbuh hingga pada ketinggian 400 mdpl. Secara alamiah, pohon ini tumbuh di Sri Lanka, India, Myanmar, dan Indochina, kemudian menyebar hingga ke Malaysia dan Indonesia. Pohon Kawista juga sudah dikenalkan ke Amerika. Di Indonesia, Kawista tumbuh alami di daerah pesisir utara pulau Jawa.

Baca juga:
Ketika Setiap Daerah Butuh Maskot Flora dan Fauna
Pesolek Itu Jadi Maskot Fauna Jawa Tengah

Ya, begitulah nasib kawista yang masih kalah populer dari banyak buah lain. Semoga saja selanjutnya, buah ini akan dieksplorasi dan dimanfaatkan nggak sekadar jadi sirup dan dodol. Apa pasal? Srilanka sudah mengeskpor buah ini. Orang Amerika juga sudah dikenalkan dengan buah ini. Jadi, tetap ada peluang menjadikan kawista sebagai komoditas ekspor, kan? (EBC/SA)

Klasifikasi ilmiah

Kerajaa: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Sapindales

Famili: Rutaceae

Genus: Limonia

Spesies: Limonia acidissima

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: