BerandaIndie Mania
Sabtu, 14 Feb 2020 10:23

Review Film Milea: Suara dari Dilan, Cinta Zaman SMA Itu Fana

Milea: Suara dari Dilan mungkin akan jadi antrean panjang penoton pada momen Valentine ini. (Inibaru.id/ Audrian F)

Milea: Suara dari Dilan baru pada Kamis (13/2) akhirnya rilis. Kali ini kisah cinta Dilan-Milea disampaikan dari sudut pandang Dilan. Soal pembangunan sisi melankolis gaya anak SMA sih bagus, namun peralihan alur masa lalu ke masa kini nggak terlalu terasa. <br>

Inibaru.id - Saya sebetulnya nggak terlalu suka film yang berisi semesta Dilan dan Milea ini. Kalau ini sifatnya personal. Terus terang saya "pusing" mendengar gombalan yang nggak ada habisnya dan kebetulan saya nggak terlalu gandrung film bergenre romantis. Namun terlepas dari itu film Milea: Suara dari Dilan ini saya anggap telah memberikan pesan penting (khususnya bagi anak SMA), yakni bahwa cinta zaman SMA itu bersifat fana, sementara pencarian jati dirilah yang abadi.

Diceritakan dari sudut pandang Dilan, hampir separo alur dari film ini nggak ada yang beda, penonton diajak balik lagi ke film pertama dan kedua. Cuma bedanya pada bagian mendekati akhir. Mereka mengambil keputusan gara-gara salah paham. Kalau di kedua film sebelumnya kan baikan lagi.

Ya itulah tadi mengapa saya bilang kalau cinta masa SMA itu fana. Terlalu banyak gombalannya. Mana diucapkan terus-terusan lagi. Saya sampai siap-siap tutup kuping kalau Dilan mau berdialog di depan Milea. Gombalannya pun setinggi langit. Bahkan sampai ngajak nikah.

Vanesha Prescilla dan Iqbaal Ramadhan. (Kapanlagi.com/Bayu Herdianto)

Sayangnya, ikatan cinta mereka nggak terlalu kuat dan segampang itu berakhir gara-gara salah paham. Fana kan? Gimana mau kuat kalau pelaku-pelakunya belum berpikir dewasa.

Tapi saya patut mengapresiasi pembangunan maskulinitas dan melankolis yang cukup konsisten di film Milea: Suara dari Dilan ini. Iqbaal Ramadhan memang pas memerankan peran ini. Sepertinya butuh waktu lama bagi Iqbaal bisa meninggalkan citra dan karakter Dilan.

Iqbaal juga piawai "mempermainkan" emosi. Suasana seisi bioskop jadi mengharu biru ketika Dilan mengenang masa-masa SMA dengan iringan lagu oleh Pidi Baiq berjudul "Dan Bandung". Ambyar deh! Saya sampai mendengar isak tangis beberapa penonton cewek di belakang kursi saya. FYI, setiap ada scene sedih, lagu-lagu Pidi Baiq muncul. Jangan khawatir, merdu kok suaranya. He

Hal yang cukup saya soroti dari film tentang Dilan dan Milea ini adalah pada konsep visualnya. Latar film ini berada di tahun 90-an, tapi sayangnya tone warnanya terlalu modern. Perabotan yang digunakan pun hampir semua tampak baru.

Saya kurang suka pada alur saat mendekati akhir. Saat di layar keluar tulisan "Dilan hari ini" saya seperti nggak merasa ada loncatan waktu. Sebab style berbusana tetap sama. Padahal menurut cerita 5 tahun berlalu.

Vanesha Perscilla saat memerankan Milea: Suara dari Dilan. (Era.id)

Ditambah saat reuni, jaket jin ikonik Dilan masih dipakai dan tampak baru. Seperti belum lama dibeli. Aneh kan? Buat orang yang sedikit rewel seperti saya, ini masalah.

Kalau harus memberi nilai mungkin 7/10. Namun saya kira film ini bakal terus menjadi antrean panjang penonton karena reputasinya di film pertama dan kedua. Saat saya nonton pun, cuma tersisa satu kursi.

Memang pas sekali kalau film ini rilis saat Valentine. Cocok buat tontonan muda-mudi yang memadu kasih. Semoga mereka bisa memetik pelajaran bahwa pencarian jati dirilah yang berlangsung selamanya. Cinta zaman SMA mah nggak! (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: