BerandaIndie Mania
Selasa, 1 Apr 2019 16:40

Mengenang NH Dini dan Impian Apresiasi Terhadapnya

Triyanto Triwikromo dalam acara "Mengenang NH Dini". (Inibaru.id/ Mayang Istnaini)

NH Dini berpulang pada 4 Desember 2018 silam. Meski demikian, nama dan karya-karyanya selalu dikenang oleh para sahabat dan penggemarnya. Salah satunya diwujudkan dalam acara bertajuk "Mengenang NH Dini, Doa-doa dan Silaturahmi Sastra".

Inibaru.id – Meski sudah berpulang, NH Dini tetap dikenang oleh sahabat dan para penggemarnya. Belum lama ini, sahabat-sahabat NH Dini mengadakan acara bertajuk “Mengenang NH Dini, Doa-doa dan Silaturahmi Sastra” pada Jumat (29/3/2019).

Sebagai salah seorang penggemar karya mendiang, saya pun turut hadir. Kebetulan acara itu diselenggarakan nggak jauh dari tempat tinggal saya. Tepatnya di Wisma Lansia Harapan Asri, Banyumanik yang sekaligus menjadi tempat tinggal terakhir NH Dini.

Acara sore itu berlangsung intim. Pengunjung didominasi oleh sahabat NH Dini dan penikmat karya-karyanya. Selain itu, ada juga beberapa sastrawan yang hadir. Di antaranya Triyanto Triwikromo dan Sosiawan Leak.

Pengunjung dalam acara "Mengenang NH Dini". (Inibaru.id/ Mayang Istnaini)

Triyanto Triwikromo sekaligus menjadi pembicara sore itu. Dalam pidatonya, Triyanto mengungkapkan kenangan-kenangannya tentang NH Dini.

“NH Dini adalah seorang penulis yang selalu membela mati-matian setiap kata dalam karyanya,” kata Triyanto.

Menurut Triyanto, bagi NH Dini setiap kata yang dia tulis memiliki makna sehingga nggak bisa sembarangan diganti. Semangat NH Dini dalam karyanya itu diibaratkan oleh Triyanto bagai Milan Kundera.

Impian Apresiasi pada NH Dini

Sebagai sastrawan asal Semarang, NH Dini nggak jarang melibatkan Kota Atlas itu dalam karya-karyanya. Misalnya dalam novel Sebuah Lorong di Kotaku, Padang Ilalang di Belakang Rumah, Langit dan Bumi Sahabat Kami, Sekayu, dan Gunung Ungaran.

Karena itu, Triyanto berharap suatu saat Pemerintah Kota Semarang dapat mengapresiasi karya NH Dini dengan membangun museum tentangnya.

“Di Bandung sudah ada Taman Dilan, seorang tokoh fiksi yang diceritakan hidup di Bandung. Mengapa Semarang nggak membuat Museum NH Dini? Seorang tokoh sastra yang selalu membawa Semarang dalam karya-karyanya?” ungkap Triyanto.

Museum itu dapat memamerkan karya-karya NH Dini, peninggalan alat menulis NH Dini, hingga metode penulisan yang diterapkan mendiang. Nggak ketinggalan lukisan-lukisan karya NH Dini yang semasa hidup juga pernah menggelar pameran tunggal.

Penampilan musikalisasi puisi dalam acara "Mengenang NH Dini". (Inibaru.id/ Mayang Istnaini)

Hm, kalau gagasan itu benar-benar terlaksana, saya bisa jadi pengunjung tetapnya. Nggak hanya saya, penggemar karya NH Dini yang lain tentu sama antusiasnya.

Acara sore itu ditutup dengan doa bersama untuk mendiang NH Dini yang dipimpin oleh budayawan Semarang, Guspar Wong.

“Semoga NH Dini dikumpulkan bersama orang-orang yang dicintai dan mencintainya,” kata Guspar dalam doanya.

Terima kasih, NH Dini. Nama dan karyamu akan selalu abadi. (Mayang Istnaini/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: