BerandaIndie Mania
Senin, 14 Jan 2018 16:56

Komunitas Sinema Semarang Lahir dari Keprihatinan

Para anggota Komunitas Sinema Semarang (komunita.id)

Memasuki awal tahun ketujuh, “geng gandrung film” Komunitas Sinema Semarang (KSS) ini semakin mantapkan komitmennya. Apa sih rahasia keberhasilannya?

Inibaru.id - Kreativitas tanpa batas adalah prasyarat utama yang mutlak dimiliki sekaligus yang kelak paling menginspirasi dari para pekerja seni. Pun dengan para pegandrung sinema di Komunitas Sinema Semarang ini nih, Millens. Berawal dari minimnya pihak yang peka mengendus potensi seni di Semarang, beberapa kamerawan profesional pelopor KSS merasa trenyuh alias prihatin lalu menggagas pembentukan suatu komunitas perfilman.

Meski tidak memiliki ruang pertemuan yang permanen pada bulan-bulan awal kelahirannya, para pegiat lawas KSS keukeuh merealisasikan program bulanan berupa gathering yang dihadiri tiap anggota KSS. Dalam program rutin ini dibahas segala rupa dunia perfilman hingga uborampe-nya, mulai dari pembuatan film pendek hingga segmen saling berbagi pengalaman para anggota.

Baca juga:
Catatan 2017: Musik Indie Masih Digemari
Catatan 2017: Gengsi Internasional Film Kita

Konsistensi KSS juga dibuktikan dengan seabrek gelaran program perfilman lain yang menuai pujian dari kalangan biasa hingga elite pada pemerintah pusat. Nggak tanggung-tanggung, pada usianya yang belum genap setahun, dua program KSS, Biora dan Lawang Sewu Film Festival, disambut meriah oleh para movie maker seluruh Indonesia.

Biora jadi unggulan pertama yang disodorkan KSS ke publik nih, Millens. Dilansir dari Kompasiana (9/6/2013), Biora diapresiasi oleh pemerintah pusat melalui pemberian bantuan berupa fasilitas seperangkat alat pemutaran film serta 20 kopi film nasional yang sudah dibeli hak siarnya.

Bahkan seperti diungkapkan Ketua KSS 2013 Jessi Saptono dalam laman Kompasiana, Biora menjadi program yang digandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai bentuk pengabdian masyarakat.

Nggak salah sih, sebab Biora mengusung suatu hasrat teduh, yaitu untuk meningkatkan apresiasi sinema di kalangan masyarakat. Ajang pemutaran sekaligus diskusi film ini mencoba menstimulasi masyarakat dengan banyak alternatif hiburan yang “ramah penonton”. Jadi, misalnya para ortu nggak akan lagi pusing mobat-mabit cari tontonan dua jempol untuk putra-putrinya yang masih belia.

Baca juga:
Kisah Minang dalam Koreografi Nan Jombang
Catatan 2017: Tiga Youtuber Indonesia Paling Cetar

Selain itu, ada lagi nih unggulan kedua yang usai ditelurkan KSS. Seperti Biora, Lawang Sewu Film Festival 2012 diapresiasi dengan sungguh dan bikin “nagih” para kreator film Indonesia. Berkat penyelenggaraannya yang meriah, muncul banyak permintaan agar acara ini dijadwalkan secara reguler tiap tahunnya di Semarang.

Nggak kurang dari 97 film yang terdiri atas film pendek dan dokumenter sudah mengisi Perpustakaan Film KSS. Buat Sobat Millens yang juga mencitrakan diri sebagai pencinta sinema, bolehlah menduplikat semangat berkesenian para pendahulu KSS. Untuk mewujudkan impian, jangan pernah menyerah ya, Millens! (YFH/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: