BerandaIndie Mania
Sabtu, 13 Okt 2017 14:12

Bertajuk Tari Kolosal, FGS 2017 Libatkan 1.286 Penari

Barong dan tari Jaripah di Festival Gandrung Sewu 2017. (Ira Rachmawati/Kompas)

FGS 2017 menjadi top event kota pesisir Jawa Timur, Banyuwangi yang melibatkan lebih dari seribu orang penari.

Inibaru.id – Tari kolosal bertajuk Festival Gandrung Sewu 2017 (FGS 2017) kembali digelar di kota pesisir Jawa Timur, Banyuwangi pada Minggu (8/10/2017). Tahun ini, festival yang telah diselenggarakan sebanyak enam kali dalam enam tahun berturut-turut tersebut mengambil tema “Kembang Pepe”.

Kembang Pepe diambil dari salah satu judul gending klasik gandrung Banyuwangi. Tahun demi tahun, Festival Gandrung Sewu memang selalu mengambil tema berdasarkan gending gandrung klasik.

“Kembang” berarti bunga, sementara “Pepe” dalam bahasa daerah Using berarti dijemur. Nah, tema ini menjadi perlambang (prasemon) para penari gandrung yang keluar masuk hutan, berpanas-panasan mengumpulkan masyarakat Kerajaan Blambangan yang terpisah dan tercerai-berai karena peperangan.

Gandrung yang berarti "jatuh cinta" adalah salah satu kesenian sebagai sarana perjuangan yang dilakukan oleh rakyat Blambangan pada masa peperangan.

Dilansir dari Kompas, festival ini telah melibatkan 1.286 penari. Mereka menari diiringi dengan musik live di Pantai Boom, berhadapan dengan ribuan wisatawan yang hadir memeriahkan acara ini.

Tari Gandrung merupakan tarian khas Banyuwangi yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bahkan mengatakan, festival ini menjadi salah satu unggulan pariwisata Indonesia dalam memenangkan persaingan di industri pariwisata tingkat global.

“Unsur budaya memiliki porsi terbesar, yakni 60 persen, disusul unsur alam sebanyak 30 persen, dan buatan manusia sebanyak 5 persen,” ungkapnya kepada Kontan via GNFI.

Sebagaimana diberitakan Kompas, pergelaran dimulai dengan munculnya ribuan gandrung dari arah bibir pantai Boom dengan latar belakang Selat Bali. Kemudian, Barong Using muncul bersama dengan ribuan penari Gandrung yang didominasi perempuan.

Bukan hanya penari gandrung, puluhan penari Barong Ja'ripah juga ikut meramaikan perhelatan akbar yang masuk dalam top event di Banyuwangi ini.

Di tengah-tengah fragmen, para penari gandrung juga mengajak masyarakat untuk menari bersama, atau biasa dikenal dengan Paju Gandrung.

Di akhir pertunjukan, seribu lebih penari dengan kostum didominasi warna merah menari diiring gending "Kembang Pepe" di Pantai Boom Banyuwangi. Tepuk tangan meriah dari para pononton mengakhiri pertunjukan spektakuler yang berlangsung sekitar satu jam tersebut. (GIL/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024