BerandaHits
Jumat, 5 Jul 2018 17:33

Fakta Susu Kental Manis dan Bahaya di Baliknya

Susu kental manis. (Getwellshannon.com)

Publik dihebohkan dengan munculnya aturan baru BPOM mengenai susu kental manis. Bagaimana ceritanya?

Inibaru.id – Beberapa waktu lalu, masyarakat sempat dihebohkan pesan yang tersebar di dunia maya tentang dihilangkannya kata "susu" pada salah satu merek susu terkenal. Penghilangan ini juga membuat mereka sempat khawatir untuk mengonsumsi sekaligus mempertanyakan kandungan gizi dalam produk Susu Kental Manis (SKM).

Menanggapi hal tersebut, salah seorang anggota Komisi IX DPR RI yang menangani masalah kesehatan Okky Asokawati memberikan penjelasannya.

“Kata susu dihapus supaya masyarakat tidak berpersepsi bahwa susu adalah makanan pendamping utama. Kata susu mungkin diganti minuman kental manis atau apa gitu. SKM kan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi anak di bawah 5 tahun. Penghilangan kata susu ini juga tujuannya supaya para ibu tidak salah memberi nutrisi pada anak mereka,” tuturnya dilansir dari Detik.com, Rabu (4/7/2018).

Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga sudah menerbitkan surat edaran terkait produk SKM ini. Dalam surat edaran bernomor HK.06.5.51.511.05.18.2000 tahun 2018 tentang Label dan Iklan pada Produk Susu Kental dan Analognya tersebut ada empat hal yang harus diperhatikan pihak produser, importir, distributor, dan analognya.

Empat hal tersebut yakni pelarangan penampilan anak-anak berusia di bawah 5 tahun dalam iklan, pelarangan visualisasi produk SKM sebagai penambah atau pelengkap zat gizi, pelarangan visualisasi produk SKM dapat dikonsumsi dengan cara diseduh dalam gelas sebagai minuman, serta pelarangan beriklan pada jam tayang acara anak-anak.

Selain bertujuan mengubah persepsi masyarakat yang menganggap SKM adalah pendamping makanan utama, isu lain yang perlu diluruskan adalah terkait kandungan SKM tersebut. Dedi Setiadi selaku Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia mengatakan anggapan masyarakat tentang kandungan gula dan lemak dalam susu yang mencapai 70 persen itu salah. Menurut Dedi, kandungan lemak dan gula dalam SKM sudah mengikuti Standar Nasional Indonesia Nomor 2971 Tahun 2011.

“Di sana disebutkan kombinasi gula dan lemak pada produk ini adalah 51-56 persen dengan kandungan gula 43-48 persen. Gula sebenarnya berguna bagi pertumbuhan anak-anak Indonesia karena gula dan karbohidrat memberikan energi,” tulisnya, dikutip dari Detik.com, (9/8/2017).

Kendati aman dikonsumsi, bukan berarti anak-anak yang sudah berusia di atas 5 tahun diperbolehkan untuk sering meminumnya. Dian Permatasari selaku pakar kesehatan dan gizi mengungkapkan jika anak-anak mengonsumsi SKM secara berlebih, mereka berisiko terkena diabetes, penyakit jantung, stroke, bahkan mengalami obesitas.

“Kalau kita ingin menjadikan susu sebagai konsumsi harian, sebaiknya kita pilih susu bubuk atau susu cair yang biasanya sudah disesuaikan dengan kebutuhan usia yang berbeda-beda. Kalau sudah telanjur mengonsumsi susu kental manis sebaiknya diganti dengan jenis susu lainnya. Yang penting, pastikan untuk tidak menambah gula pada susu supaya kita tidak mengonsumsi gula secara berlebihan,” pungkas dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang ini.

Nah Millens, perlu diingat ya kalau susu kental manis itu bukan pelengkap gizi, apalagi untuk anak-anak. Jadi, jangan terlalu sering memberikan SKM pada anak-anak ya! (IB15/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: