Inibaru.id – Gempa bumi yang beberapa hari lalu melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menyisakan kenangan pahit bagi para korban. Ratusan nyawa melayang dan bangunan luluh lantak menjadi kabar yang menyesakkan. Berada dalam situasi yang menakutkan sangat mungkin membuat para korban ini mengalami PTSD atau Post Traumatic Stress Disorder.
PTSD merupakan sebuah kondisi gangguan kesehatan mental akibat peristiwa yang mengerikan, seperti kecelakaan, perang, ataupun kejadian bencana alam (gempa bumi, tsunami, longsor dan lainnya).
Dampak dari gangguan trauma itu bervariasi, mulai ringan hingga berat. Berikut beberapa di antaranya melansir Skata (12/10/2018):
- Selalu merasa cemas dan sangat mengganggu,
- Kerap terbayang-bayang dengan peristiwa bencana,
- Mengalami mimpi buruk yang menyebabkan kesulitan tidur,
- Fisik penderita menjadi siaga saat memikirkan ataupun memikirkan trauma yang dialami.
Gejala psikis seperti di atas nggak bisa dibiarkan berlarut-larut. Para korban bencana harus dibantu agar pulih kondisi psikologisnya dari pengalaman traumatis melalui pemulihan trauma (trauma healing).
Sebagai informasi, gangguan PTSD pada korban bencana biasanya muncul setelah 1 bulan, sementara gangguan trauma yang muncul kurang dari 1 bulan disebut Acute Stress Disorder (ASD). Umumnya para korban yang mengalami ASD dapat pulih kembali hanya dengan dukungan psikososial.
Lain lagi dengan Gangguan PTSD yang memerlukan penanganan khusus, seperti terapi psikis dengan intervensi khusus. Bahkan jika sangat mengganggu dapat dipertimbangkan pemberian obat-obatan tertentu.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Kalau kamu mengenal para penyintas bencana, ada kok beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk membantu memulihkan kondisi tersebut.
1. Jauhkan dari paparan media yang menginformasikan tentang bencana atau peristiwa tersebut.
2. Menghindarkan mereka dari tempat-tempat di mana kejadian mengerikan itu berlangsung ,
3. Memberikan dukungan dan menunjukkan empati terhadap penyintas.
4. Memberikan donasi berbentuk pangan, sandang, atau papan.
5. Mengajak para korban untuk bermain dan bersenda gurau, hal ini dapat meringankan tekanan traumatis yang dialami korban
6. Mengajak mereka melakukan kegiatan bersama-sama seperti memasak di dapur umum
7. Menjadi pendengar ketika mereka siap bercerita.
Perlu kamu ingat bahwa secara moral, dukungan psikososial bertujuan untuk melepaskan korban dari perasaan ketakutan yang dialaminya. Jadi, bukan untuk melupakan peristiwa pahit tersebut.
Dengan melakukan kegiatan bersama-sama bakal memberikan efek psikologis yang kuat kepada korban yang menandakan bahwa mereka nggak sendirian dalam menghadapi peristiwa ini.
Semoga saudara-saudara kita yang terkena bencana bisa lekas pulih kondisi fisik dan psikologisnya ya, Millens. (Siti Zumrokhatun/E07)