BerandaHits
Minggu, 26 Mar 2022 15:00

Urun Dana untuk IKN, Memang Masyarakat Mau?

Ide urun dana untuk IKN, solusi pendanaan pembangunan ibu kota baru penuh kontroversi. (Sekretariat Presiden/Laily Rachev)

Pemerintah tiba-tiba mengeluarkan ide urun dana untuk IKN (Ibu Kota Negara). Apakah nggak ada investor yang tertarik membiayai pembangunan IKN?

Inibaru.id – Pemerintah lagi-lagi mengeluarkan wacana yang cukup kontroversial terkait dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur. Kali ini, dibuka opsi urun dana untuk IKN bersumber dari masyarakat.

Sejumlah pakar pun langsung mengeluarkan kritik terhadap ide ini. Salah satunya adalah Ajib Hamdani dari IndiGo Network. Dia menyebut opsi urun dana dari masyarakat alias crowdfunding bukanlah solusi yang pas.

Crowdfunding bukanlah solusi komprehensif yang bisa diandalkan,” ungkap Ajib, Jumat (25/3/2022).

Bukannya mengharapkan bantuan dana dari masyarakat yang belakangan dipusingkan dengan kenaikan sejumlah harga sembako, Ajib menilai pemerintah seharusnya punya perencanaan pendanaan yang lebih baik. Kalau mengandalkan crowdfunding, bisa jadi nggak cukup dan pembangunan IKN malah terhambat.

“Kalau mengandalkan crowdfunding, risikonya adalah masalah sustainability,” lanjutnya.

Hal yang sama diungkap Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira. Dia mempertanyakan kemunculan ide ini yang terkesan mendadak.

“Mendadak minta crowdfunding ini kan cukup panik ya. Khawatir proyek IKN tertunda. Kalau andalkan dari APBN, kondisi fiskalnya tidak mendukung karena masih dalam tekanan akibat pemulihan ekonomi,” ujar Bhima, Rabu (23/3).

Nggak Ada Investor Tertarik Membangun IKN?

Munculnya ide urun dana ini justru membuat masyarakat ragu apakah proyek pembangunan IKN sudah siap atau belum. Apalagi, investor asal Jepang, Softbank yang awalnya siap menggelontorkan Rp 100 miliar Dollar AS justru mundur. Meski begitu, pemerintah mengklaim sejumlah investor tetap berkomitmen untuk ikut membiayai proyek ini.

Ada tudingan nggak ada investor tertarik membiayai pembangunan IKN, pemerintah membantah. (Instagram @Nyoman_Nuarta)

Pemerintah menyebut, Sovereign Wealth Funds (SWF) dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab siap menggelontorkan dana 20 miliar Dollar AS (Rp 287,6 triliun). Sayangnya, belum ada kepastian resmi terkait hal ini.

“Pembahasannya masih berlangsung di tim teknis,” ungkap Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi.

Ketua Tim Komunikasi IKN Sidik Pramono juga membantah tudingan kalau ide urun dana dari masyarakat untuk pembangunan IKN disebabkan oleh nggak adanya investor. Dia menyebut hal ini muncul karena pemerintah berkomitmen untuk nggak membebani APBN.

“Tentu sejumlah potential investor menyatakan tertarik di program IKN dan tentu saja minat awal ini akan kita lanjutkan lagi dengan pembicaraan lebih intensif, teknis, dan detail sehingga berujung pada kerja sama,” ungkap Sidik.

Mungkinkah Masyarakat Mau Ikut Urun Dana?

Sejauh ini, pemerintah memastikan kalau proyek pembangunan IKN membutuhkan dana Rp 466 triliun. Rencananya, Rp 254,4 triliun atau 54,6 persen kebutuhan dana itu bakal berasal dari kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), pihak swasta sebesar Rp 122,1 triliun atau 26,2 persen, dan APBN sebesar Rp 89,5 triliun atau 19,2 persen, Millens.

Nah, selain biaya tersebut, urun dana juga diperbolehkan sesuai dengan aturan turunan dari UU Nomor 3 tahun 2022 tentang IKN. Intinya sih, crowdfunding dari masyarakat bisa dilakukan.

Meski secara aturan sah, Bhima justru nggak yakin masyarakat tertarik ikut urun dana untuk membangun IKN, Millens. Maklum, sebagian masyarakat masih menganggap pembangunan ibu kota baru belum diperlukan, apalagi di saat kondisi ekonomi seperti sekarang.

“Masyarakat juga sekarang kan sedang menghadapi tekanan biaya hidup, kenaikan harga energi, kenaikan harga pangan, minyak goreng. Jadi kalau disuruh rembuk untuk IKN kan tidak pas,” ujar Bhima.

Kalau menurutmu, ide urun dana untuk pembangunan IKN ini bagus apa terkesan memaksakan, Millens? (Kom,Tir/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: