BerandaHits
Selasa, 18 Mei 2020 13:47

Umumkan Gantung Raket, Berikut Rekam Jejak Prestasi Tontowi Ahmad

Tontowi Ahmad gantung raket. (Instagram/Tontowiahmad_)

Peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Tontowi Ahmad memutuskan pensiun dari bulu tangkis. Seperti apa ya rekam jejak legenda asal Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah, ini? Yuk simak!

Inibaru.id – Tontowi Ahmad akhirnya memutuskan untuk menyusul Liliyana Natsir gantung raket dari dunia bulu tangkis. Laki-laki yang akrab dengan sapaan Owi ini mengumumkan keputusan pensiunnya lewat akun Instagram pribadinya @tontowiahmad_.

“Ini saatnya mengucapkan selamat tinggal untuk sesuatu yang saya tekuni lebih dari setengah umur saya, yang membuat hidupku menjadi lebih berwarna. Kadang susah kadang senang tapi saya bangga dengan apa yang sudah saya capai.” tulis Owi pada Senin (18/5/2020).

Berbagai prestasi telah diukir oleh atlet kelahiran Banyumas ini. Memulai kariernya di PD Djarum Kudus pada 2005. Setahun kemudian, Owi mengikuti turnamen internasional pertama dalam ajang Indonesia Open 2006. Saat itu, dia dipasangkan dengan Richi Puspita Dili.

Tontowi meraih kesuksesan saat dipasangkan dengan Liliyana Natsir (Instagram/Tontowiahmad_)

Semenjak itu, Owi memfokuskan diri sebagai spesialis ganda campuran. Dia banyak wira-wiri mengikuti turnamen level internasional dengan beberapa tandemnya. Hanya, Owi baru mencapai puncak prestasinya tatkala dipasangkan dengan legenda bulu tangkis Tanah Air, Liliyana Natsir sejak 2010.

Berkali-kali pasangan ganda campuran ini meraih prestasi. Di Sea Games 2011 misalnya, mereka langsung menyabet medali emas. Berbagai ajang Superseries dan BWF World Tour juga mereka menangi.

Salah satu prestasi yang paling mencolok dari pasangan ini adalah rekor tiga kali berturut-turut menjuarai All England. Mereka melakukannya pada 2012, 2013, dan 2014.

Meski begitu, perjalanan Owi dan Butet nggak selalu mulus. Pada Olimpiade London 2012 misalnya, mereka harus puas meraih medali perunggu setelah kalah dari pasangan Tiongkok, Xu Chen/Ma Jin. Hanya, mereka nggak menyerah. Empat tahun kemudian, tepatnya di Olimpiade 2016, pasangan ini menuntaskan rasa penasarannya dengan meraih medali emas.

Pada tahun 2017, Owi dan Butet meraih gelar juara dunia untuk kedua kalinya. Hanya, semenjak itu pula, rasa lapar meraih prestasi dari pasangan ini mulai menurun.

Tontowi Ahmad mencium medali emas. (Twitter/@junedikan)

Saat Liliyana memutuskan untuk gantung raket terlebih dahulu pada awal 2019 lalu, Owi pun seperti kehilangan partner. Owi sempat berpasangan dengan Winny Oktaviana Kandow dan Apriani Rahayu sebelum undur diri dari jagat bulu tangkis.

Di media sosial Twitter, tagar #TerimaKasihOwi kini menggema dan menguasai Trending Topic Indonesia. Tagar ini diungkap oleh masyarakat yang ingin mengapresiasi jasa Tontowi yang telah berkali-kali mengharumkan nama bangsa.

FYI, melansir Badminton World Federation (BWF), berikut adalah daftar gelar juara yang pernah diraih oleh Tontowi Ahmad selama berkarier.

Dengan Liliyana Natsir:

2010: Macau Open, Indonesia Masters.

2011: India Open, Malaysia Masters, Singapore Open, Macau Open, SEA Games.

2012: All England, Swiss Open, India Open, Indonesia Masters, Macau Open.

2013: All England, India Open, Singapore Open, World Championship, China Open.

2014: All England, Singapore Open, French Open.

2015: Asia Championship, Indonesia Masters.

2016: Olimpiade Rio, China Open, Hong Kong Open.

2017: Indonesia Open, World Championship, French Open.

2018: Indonesia Open.

Dengan Richi Puspita Dili

2009: Vietnam International Challenge

Dengan Shendy Puspa Irawati

2008: Vietnam Open

Dengan Yulianti

2007: Indonesia International Challenge

2008: Vietnam Open

Semoga saja akan ada penerus Tontowi Ahmad yang bisa mengharumkan nama Indonesia lewat bulu tangkis, ya Millens. TerimaKasihOwi! (Kom/MG26/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024