BerandaHits
Rabu, 22 Des 2020 13:16

Tradisi Memasang Pohon Cemara Sebagai Pohon Natal, Sejak Kapan sih?

Pohon Natal ternyata memiliki sejarah tersendiri sejak abad pertengahan. (Flickr/ William Warby)

Natal seperti nggak lengkap tanpa pohon Natal yang biasanya terbuat dari cemara. Seperti apa ya sejarah dari pohon ini sehingga dijadikan pohon Natal? Yuk, simak!

Inibaru.id – Salah satu ornamen khas Hari Natal adalah pohon cemara yang dihiasi dengan lampu dan pernak-pernik lainnya. Nah, sebuah pertanyaan pun muncul, sejak kapan dan dari mana ya pohon Natal ini mulai digunakan?

Ternyata, pohon Natal nggak benar-benar terkait langsung dengan Hari Natal, lo, Millens. Situs Britannica menyebut asal mula budaya menggunakan pohon Natal sepertinya berasal dari barat Jerman pada abad pertengahan.

Awalnya, ada pertunjukan teatrikal yang menunjukkan Adam dan Hawa serta pohon surga. Nah, pohon surga dalam acara tersebut berupa pohon cemara yang diberi gantungan buah apel sebagai lambang dari Taman Eden.

Hiasan pohon Natal juga ada sejarah uniknya. (Flickr/whitefield_d)

Ternyata, pohon ini jadi populer dan dianggap bisa membuat perayaan Natal jadi semakin meriah. Alhasil, sejak saat itu, warga Jerman pun memasang pohon Natal di rumahnya.

Menariknya, dulu waktu awal-awal warga Jerman mulai memasang pohon Natal, yang digantung pada pohon adalah wafer. Wafer ini dianggap sebagai lambang penebusan Kristus. Tapi, lambat laun wafer ini mulai diganti dengan kue dalam aneka bentuk serta lilin. Khusus untuk lilin, hal ini dianggap sebagai lambang penerang dunia bagi Kristus.

Selain pohon cemara, warga Jerman juga punya lambang lain yang dianggap cocok untuk memeriahkan Natal, yakni konstruksi kayu yang dibuat mirip dengan piramida berukuran besar. Konsruksi kayu ini mirip dengan rak yang bisa diisi dengan patung-patung khas Natal, bintang, dan lilin.

Tradisi menggunakan konstruksi kayu piramida dan pohon cemara yang populer pada abad ke-16 jadi awal mula tradisi memasang pohon Natal. Selain itu, pada abad ke-18, warga Lutheran Jerman juga mulai mempopulerkan tradisi ini hingga sampai ke Inggris.

Popularitas pohon Natal menyebar dari Jerman ke seluruh dunia. (Flickr/ JOHNNY LAI)

Pada abad ke-19, Pangeran Albert, suami dari Ratu Victoria yang kabarnya kelahiran Jerman mulai mengadopsi kebiasaan memasang pohon Natal. Tradisi ini semakin populer saat Ratu Victoria bertahta pada 1837 hingga 1901.

Di pohon Natal yang populer di Inggris tersebut, terdapat pernak-pernik seperti kotak kado, lilin, permen, pita, kertas, dan lain-lain.

Kalau di Asia Timur seperti Tiongkok atau Jepang, budaya pohon Natal ini mulai dikenal awal abad ke-20. Nah, kira-kira, kalau di Indonesia sejak kapan, ya? (Kom/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: