Inibaru.id - Kamu pasti tahu berita menggemparkan belakangan ini tentang penganiayaan anak usia tiga tahun oleh pengasuhnya, kan? Putri dari seorang selebgram tersebut cedera akibat jatuh, memar di bagian mata kiri dan kening, serta luka di daun telinga akibat perbuatan si babysitter. Anak tersebut juga nggak jarang mengalami intimidasi-intimidasi dalam bentuk lain tanpa sepengetahuan ibunya.
Kini akibat perbuatannya, tersangka terancam Pasal 80 ayat 2 Undang-Undang (UU) No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, subsider Pasal 80 ayat 2 UU No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan UU Nomor 23 tahun 2002.
"Ancaman hukuman penjara 5 tahun tindakan kekerasan dengan benda atau barang, dan ancaman denda paling banyak Rp100 juta," kata Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto.
Nah, berkaca dari kejadian tersebut, kita sebagai orang tua milenial yang mungkin menggunakan atau akan menggunakan jasa pengasuh anak pasti nggak ingin mengalami hal itu. Lalu, seperti apa ciri-ciri pengasuh yang perlu kita cari?
Menurut psikolog Firman, pengasuh perlu mempunyai sifat yang penyayang, welas asih, empati dan nggak emosional. Dia juga harus bisa bersabar menghadapi si kecil saat sedang rewel, nggak mau makan, menangis dan tantrum.
Cara Merekrut Pengasuh
Kata banyak orang, untuk bisa mendapatkan pengasuh anak yang cocok itu nggak mudah. Namun jangan khawatir, kita tetap bisa berusaha mendapatkan yang terbaik dengan melakukan proses pemilihan pengasuh atau rekrutmen. Dalam proses tersebut, ada beberapa yang harus kita pastikan terlebih dahulu. Apa saja itu?
1. Background Check
Selain mengetahui dari mana pengasuh itu berasal, kita juga harus tahu tentang kepribadiannya, etika kerja, dan kemampuannya. Biasanya informasi ini bisa kita dapat dari pihak badan penyalur pengasuh anak.
2. Wawancara
Setelah melakukan proses seleksi, kita bisa mengundang masing-masing kandidat ke rumah untuk bertatap muka. Ini adalah kesempatan untuk memahami lebih dalam tentang kepribadian mereka dan bertanya secara mendetail tentang pengalaman mereka dan pola asuh yang biasa mereka terapkan.
3. Masa Percobaan
jika sudah menemukan yang cocok, kita perlu mengatur waktu untuk mempertemukan si kecil dengan calon pengasuhnya. Lihat bagaimana dia berinteraksi dengan anak dan jangan remehkan gejala yang nggak baik, seperti jika si kecil malah menjadi lebih rewel.
4. Medical Checkup
Sama halnya dengan proses rekrutmen pada umumnya, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Karena pengasuh akan banyak menghabiskan waktu dengan anak, kondisi kesehatan calon pengasuh sama pentingnya dengan karakteristik yang dia miliki.
5. Surat Perjanjian Kerja
Terakhir, kita bisa menyiapkan surat perjanjian kerja yang berisi hal-hal penting tentang pola asuh anak dan tugas pengasuh, sehingga kita dapat mengurangi terjadinya kesalahpahaman nantinya.
Nah, dengan persiapan dan perekrutan yang demikian, semoga kita nggak akan menemukan pengasuh anak yang nggak baik, ya! Memilih pengasuh yang tepat memang membutuhkan proses yang panjang dan memakan waktu yang lama. Oleh karena itu, ada baiknya kita nggak terburu-buru melakukannya. (Siti Khatijah/E07)