Inibaru.id – Di film atau drama Korea (drakor), banyak sekali cerita-cerita romantis. Di sana, kehidupan percintaan terlihat sangat menyenangkan. Tapi, hal ini sepertinya berbanding terbalik dengan kehidupan nyatanya.
Di sana, memang bukan hal aneh melihat muda mudi bercumbu mesra, bergandengan tangan, dan memadu kasih di tempat umum. Tapi, bukan hal mudah bagi mereka untuk memutuskan melanjutkan hubungan tersebut hingga ke jenjang penikahan. Banyak dari mereka yang bahkan memilih untuk nggak menikah meski usianya sudah memasuki akhir 30-an.
Pada akhirnya, semakin banyak pula orang Korea nggak pengin punya anak. Pada 2022 lalu, rasio kesuburan di Negeri Ginseng tersebut bahkan sampai anjlok ke titik terrendah dalam sejarah, yaitu hanya 0,78 kelahiran. Jika dibandingkan dengan Oktober 2022, angka kelahiran pada Oktober 2023 juga kembali menurun 8,4 persen.
Memangnya, apa sih alasan yang membuat orang Korea sampai nggak pengin punya anak? Padahal, bukannya mereka tinggal di negara maju dengan pendapatan per kapita yang cukup mumpuni, bahkan jauh lebih tinggi dari Indonesia dan sebagian besar negara berkembang lainnya?
Kalau soal ini, seorang profesor psikologi dari Korea University bernama Heo Ji-won menyebut tren ini lebih dari sekadar mahalnya biaya membangun keluarga. Ada faktor-faktor lain, khususnya dari sisi sosial dan psikologi yang membuat anak muda semakin enggak punya anak.
Di sana, bukan hal mudah mendapatkan pekerjaan dengan gaji mencukupi. Layaknya di Indonesia dan banyak negara lain, harga rumah juga semakin membumbung tinggi. Anak muda di usia 20 dan 30-an pun melihat hal tersebut sebagai tantangan yang sangat sulit untuk didaki.
“Gara-gara hal itu, psikologis anak muda Korea jadi khawatir kalau mereka nggak akan bisa jadi orang tua yang cukup baik jika punya anak. Pada akhirnya mereka memutuskan untuk nggak punya anak,” ungkap Heo Ji-won sebagaimana dilansir dari The Chosun Daily, Jumat (2/2/2024).
Hal ini diperburuk dengan realita bahwa 25 sampai 33 persen anak muda di Korea mengalami masalah kesehatan mental. Hal ini juga semakin memperbesar tekad mereka untuk nggak pengin punya anak.
“Mereka sering bertanya ‘apakah saya orang yang baik?’, ‘apakah saya bakal jadi orang tua yang baik nantinya?’ ikut bertanggung jawab pada tren semakin rendahnya minat orang Korea punya anak,” jelas Ji-won.
Cukup mengejutkan juga ya, Millens. Ternyata, ada banyak orang Korea yang nggak pengin punya anak karena sebenarnya mengalami masalah yang hampir serupa dengan yang dialami anak-anak muda dari negara berkembang seperti Indonesia. Padahal, pendapatan dan kehidupan mereka sering terlihat lebih baik. Kalau kamu sendiri, apakah bakal mengikuti jejak orang-orang Korea ini atau bakal tetap pengin punya anak nih, nantinya? (Arie Widodo/E05)