BerandaHits
Rabu, 28 Nov 2017 16:59

Time Diakuisisi Meredith Corp Rp 37,8 Triliun

Majalah Time (iNews.id)

Negosiasi panjang dari raksasa media AS untuk mengakuisisi Time Inc telah mencapai kata sepakat. Time Inc terakuisisi karena terlilit utang akibat terus menyusutnya pendapatan dari iklan untuk konten cetak.

Inibaru.id – Satu lagi media legendaris yang banyak menerbitkan media cetak berganti kepemilikan. Dilansir dari iNews.id  (28/11/2019), raksasa media asal Amerika Serikat (AS) Meredith Corp sepakat untuk mengakuisisi Time Inc senilai 1,84 miliar dolar AS. Dengan memperhitungkan utang Time, aksi korporasi akan bernilai 2,8 miliar dolar AS atau setara Rp 37,8 triliun.

Kesepakatan ini menjadi langkah besar Meredith. Konglomerasi media yang berbasis di Iowa ini sejak enam tahun lalu menyatakan ketertarikannya untuk membeli Time Inc, perusahaan media yang telah berusia 95 tahun. Negoisasi telah berlangsung pada 2013 dan awal tahun ini, namun kesepakatan tak pernah terjadi.

Perlu diketahui, Meredith memiliki 17 stasiun televisi yang menjangkau 12 juta keluarga AS, majalah, dan situs yang fokus pada wanita serta gaya hidup seperti Better Homes & Gardens, Family Circle dan Allrecipes. Adapun Time Inc yang berbasis di New York memiliki sejumlah terbitan seperti majalah Time, Sports Illustrated, People, Fortune, dan Entertainment Weekly.

Baca juga: 
Metro TV, Media Terbaik yang S(y)iarkan Pendidikan Islam
Kenapa Kita Memanen Hoax?

“Dengan kesepakatan ini kami mampu menciptakan konten yang kaya dari sejumlah media massa besar nasional. Di sisi lain, kami bakal mendapat keuntungan besar dari penawaran iklan karena kami memiliki jangkauan pemasaran terbesar di AS,” kata Kepala Eksekutif Meredith Stephen Lacy dikutip Reuters, Senin, (27/11/2017).

Dengan aksi korporasi tersebut, jumlah pembaca Meredith dan Time jika digabungkan mencapai 135 juta orang dan berpeluang meraup dana hingga 60 juta dolar AS dari konsumen mereka. Kesepakatan itu juga diyakini bakal memperluas jangkauan konsumen Meredith ke kaum milenial.

Untuk mencapai kesepakatan tersebut, Meredith mendapatkan dukungan finansial 650 juta dolar AS dari Koch Industries, perusahaan ekuitas milik konglomerat energi Charles dan David Koch. Dana itu disalurkan melalui pembelian saham Meredith.

Meredith dilaporkan akan membayar tunai 18,50 dolar AS per saham untuk 100 juta saham yang beredar dari Time.

Meski didukung penuh Koch bersaudara, Lacy memastikan bahwa dua miliarder bersaudara itu tidak akan memengaruhi operasi editorial. Dia menegaskan bahwa Koch tidak akan memiliki kursi di dewan direksi. Hal ini dipertegas Juru Bicara Koch Industries, Steve Lombardo, yang menggambarkan akuisisi itu sebagai hal yang  “pasif”.

”Pada dasarnya kami bertindak sebagai bank di sini,” kata dia dikutip dari Financial Times, Selasa (28/11/2017).

Investor menyambut baik kesepakatan ini. Di lantai bursa, saham Meredith naik 11,9 persen menjadi 68,25 dolar AS pada perdagangan Senin (27/11/2017) sore waktu setempat, sementara saham Time melonjak 9,3 persen menjadi 18,48 dolar AS.

Ke Era Digital

Pembelian Time oleh Meredith dinilai sebagai langkah strategis raksasa media itu dalam mengarungi era digital. Seperti semua penerbit cetak tradisional, Time Inc dan Meredith Corp berjuang keras untuk mempertahankan pendapatan iklan cetak mereka yang terus menyusut.

Baca juga: Festival Media di Solo Gaungkan Perlawanan terhadap Hoax

Time Inc sejak berpisah (spin-off) dari Time Warner Inc pada 2014 lalu terpukul karena semakin banyaknya pembaca yang bermigrasi ke platform digital. Menurut Los Angeles Times, dalam sembilan bulan pertama tahun 2017 pendapatan Time turun 9 persen menjadi 2 miliar dolar AS dibandingkan tahun sebelumnya.

Presiden Meredith, Tom Harty, menegaskan bahwa gabungan antara Meredith dan Time akan kembali merebut pembaca dan iklan. ”Ketika Anda menggabungkan bisnis televisi lokal yang kuat dengan penciptaan konten multiplatform premium tepercaya dari Meredith and Time Inc, ini menciptakan perusahaan media yang kuat yang melayani konsumen dan pengiklan,” kata Harty. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024