Inibaru.id - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang berkolaborasi dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Rembang meluncurkan program "Nggugah UMKM Resik saking Bahan Berbahaya" (Gumregah).
Program ini bertujuan untuk memberantas penggunaan zat berbahaya, seperti Rhodamin B, dalam produksi terasi oleh pelaku UMKM.
Kepala BBPOM Semarang Lintang Purba Jaya mengungkapkan harapannya agar kerja sama ini dapat mewujudkan Rembang bebas dari terasi yang mengandung Rhodamin B.
“Pak Bupati menyampaikan moto bebaskan Rembang dari terasi yang ber-Rhodamin. Ini sudah jelas, kita akan membebaskan terasi dari Rhodamin B,” kata Lintang, saat memberikan bimbingan teknis tentang pengecekan kandungan makanan kepada Kader PKK Kabupaten Rembang, di Aula Laborat Kesehatan Daerah, Rabu (10/7/2024).
Dalam pelaksanaannya, Tim Penggerak PKK dari Desa Bonang (Kecamatan Lasem), Leran (Sluke), Pandangan Kulon (Kragan), Tritunggal, dan Pasarbanggi (Rembang) dilengkapi dengan alat tes kit untuk memeriksa kandungan zat dalam makanan, termasuk terasi dari Sumber Kopi Prima. Mereka akan didampingi oleh sanitarian dari puskesmas setempat untuk memastikan hasil yang akurat dan tindakan yang tepat.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Rembang Hasiroh Hafidz berharap partisipasi PKK desa dalam program Gumregah dapat efektif mencegah penggunaan pewarna tekstil pada produk UMKM di wilayah tersebut.
“Di Kabupaten Rembang ini, banyak UMKM yang memproduksi terasi. Karena kami mempunyai lima kecamatan yang di pinggir pantai. Yang empat memproduksi terasi, yang Kaliori ini kerupuk,” ungkapnya.
Hasiroh juga menyatakan keyakinannya bahwa kader PKK mampu menangani masalah ini dengan baik, mengingat kontribusi signifikan mereka dalam berbagai program pemerintah sebelumnya, seperti penggunaan garam yodium, penanganan Covid-19, dan penurunan angka stunting.
Program Gumregah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk UMKM di Rembang sekaligus melindungi konsumen dari bahaya bahan kimia berbahaya.
Semoga program ini benar-benar ampuh menghapus penggunaan bahan berbahaya dan menggugah kesadaran para pelaku UMKM untuk meningkatkan mutu produknya ya, Millens! (Siti Zumrokhatun/E10)